Lombok Timur (Inside Lombok) – Kasus Korona di Kabupaten Lombok Timur kembali meningkat. Dari 21 kecamatan, kini menyisakan empat kecamatan berstatus zona hijau.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Lotim, H Fathurahman mengatakan kasus penyebaran covid-19 di Kabupaten Lombok Timur kembali naik. Hal tersebut dikarenakan Lotim sudah memiliki dua alat PCR yang mempermudah dan mempercepat pelaksanan swab test, sehingga swab para pasien lebih cepat diketahui.
“Kita kan sudah mandiri bisa melaksanakan swab sendiri, sehingga hasilnya lebih cepat kita ketahui,” katanya saat dihubungi via WhatsApp, Sabtu (18/07/2020).
Total kasus positif per 17 Juli di Lotim sendiri mencapai angka 152, dengan rincian 108 dinyatakan sembuh, 42 masih positif dan 2 orang meninggal dunia. Adapun dari 21 kecamatan di Lotim hanya menyisakan empat kecamatan yang masih zona hijau yaitu, Sembalun, Suela, Jerowaru, dan Sakra Timur.
“Kita masih tetap mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas terutama ketika berada di tempat umum seperti pusat perbelanjaan seperti pasar, toko dan lainnya,” himbaunya.
Untuk menjaga kenaikan kasus yang signifikan, Satgas covid-19 terus mengimbau masyarkat dan tetap konsisten dalam penerapan kebijakan yang telah diberlakukan sejak awal.
Selain itu, Sekretaris Satgas Covid-19, M Juaini Taofik tetap konsisten menerapkan kebijakan yang sudah ada terkait dengan mencegah meluasnya kasus korona tersebut, meskipun kebijakan tersebut mendapat tentangan dari masyarkat.
“Seperti pembatasan wisatawan yang berkunjung ke Sembalun banyak kecaman dari masyarakat. Namun kita tetap istiqomah guna menekan angka penyebaran covid-19 di Lotim,” cetusnya.
Ia juga mengatakan, tidak ada yang melarang warga dari luar daerah yang berwisata ke Sembalun, hanya saja dibatasi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sembalun guna mengantisipasi kerumunan.
“Sabtu-Minggu tetap kita lakukan penjagaan di pintu masuk ke wilayah Sembalun,” ujarnya.
Satgas covid-19 Lotim terus meminta kepada masyarakat untuk lebih memerhatikan protokol pencegahan, guna mengantisipasi kasus yang terus meningkat.