Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) mengklaim bahwa Kemisikinan di Lobar turun dari 16,46% di Tahun 2017 menjadi 15,20% di Tahun 2018 ini.
“Kita bersyukur dengan capaian itu, padahal target kita di RPJMD untuk tahun 2018 ini adalah 15,90%,” ujar Bupati Lobar H Fauzan Khalid.
Angka kemiskinan tersebut sama dengan 103.770 jiwa, turun dari 110.692 jiwa di tahun 2017. Sedangkan untuk angka kedalaman kemiskinan turun dari 3,24 menjadi 3,07. Sayangnya, angka tersebut tidak diikuti dengan indeks keparahan kemiskinan, dari 0,92 di tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 0,95 di tahun 2018.
Dalam rilis BPS itu, garis kemiskinan di Lombok Barat meningkat, dari Rp. 390.979/kapita/bulan di tahun 2017, mengalami peningkatan menjadi Rp. 412.487/kapita/bulan.
“Artinya, masyarakat Lombok Barat perlu biaya yang lebih besar lagi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,” pungkas Fauzan.
Secara umum, seluruh Kabupaten/ Kota di Nusa Tenggara Barat mengalami hal yang sama dengan Kabupaten Lombok Barat. Kabupaten Lombok Utara, menurut BPS menjadi daerah yang paling signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan, yaitu dari 32,06% di Tahun 2017 menjadi 28,83% di tahun 2018 ini.
Secara kumulatif untuk Provinsi NTB, Kemiskinan di NTB tahun 2017 adalah 793.776 jiwa atau 16,07%, mengalami penurunan 14,75% atau 737.457 jiwa di tahun 2018 atau hanya mampu menurunkan 1,32% saja. (IL1)