Lombok Tengah (Inside Lombok)- Sekitar dua ribu hektare lahan pertanian di Kabupaten Lombok Tengah gagal panen atau puso akibat kekeringan.
“Sekitar dua ribuan hektare (gagal panen). Penyebab kekeringan karena tanaman berada di daerah irigasi hilir”,kata Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Lalu Iskandar, Senin (24/8/2020) di Praya.
Selain karena kekeringan, penyebab tanaman pertanian gagal panen karena serangan hama penyakit. Disebutkan, luas lahan pertanian di Lombok Tengah pada Musim Tanam (MT) II ini sekitar 26 ribu hektare.
Solusi atas petani yang mengalami gagal panen adalah mendapatkan klaim asuransi. Namun, klaim asuransi bisa didapatkan kalau petani mengikuti asuransi.
Sementara saat ini jumlah petani di Lombok Tengah yang telah menjadi peserta asuransi tani masih sangat sedikit. “Asuransi yang kita serahkan untuk Lombok Tengah hampir Rp1 miliar”,kata Iskandar.
Solusi lain adalah memberikan Cadangan Benih Nasional (CBN) secara gratis bagi petani yang mengalami gagal panen. Pihaknya akan mengusulkan benih pengganti kepada Kementerian Pertanian bagi petani yang mengalami gagal panen.
“Itu diberikan melalui kelompok tani”,kata Iskandar.
Pada MT II ini, sebenarnya hanya empat kecamatan di wilayah bagian utara yang direkomendasikan untuk menanam padi dengan luas arel tanam mencapai 12 ribu hektare. Karena air irigasi masih mencukupi.
Sementara wilayah bagian selatan, tidak direkomendasikan untuk menanam padi karena air irigasi sudah menipis.
Akan tetapi, banyak petani yang melanggar dan tetap menanam padi. Sehingga berdampak pada gagal panen.