Jakarta (Inside Lombok) – Presiden RI Joko Widodo menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya 100 tenaga medis karena COVID-19.
“Presiden menghaturkan belasungkawa dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tenaga medis yang bekerja sangat keras dan sangat baik,” kata Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman dalam siaran pers, di Jakarta, Rabu.
Fadjroel mengatakan sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, tenaga medis berjibaku tanpa sekat apapun, dengan penuh dedikasi dan profesional.
“Pemerintah mengajak setiap orang untuk disiplin memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak agar rumah sakit dan tenaga medis tidak kewalahan dalam menangani pasien COVID-19, dan berakibat kurang baik kepada tenaga medis,” ujar Fadjroel.
Dia menyampaikan, masyarakat menjadi garis depan memutus rantai penyebaran COVID-19. Sementara kepada tenaga medis dan rumah sakit, Pemerintah juga mengharapkan senantiasa disiplin dalam penerapan sistem shift/pembatasan jam kerja, karena tenaga medis penolong terakhir masyarakat bila terdampak COVID-19.
Pemerintah sendiri menyiapkan segala hal yang diperlukan untuk melindungi tenaga medis, termasuk APD lengkap dan insentif.
Sebelumnya Ikatan Dokter Indonesia mencatat sudah 100 orang dokter yang meninggal dunia akibat COVID-19 sejak Maret hingga Agustus 2020.
Presiden mengucapkan dukacita sedalam-dalamnya, termasuk kepada keluarga mereka yang ditinggalkan agar tetap diberikan kesabaran.
Menurut Fadjroel, Presiden juga tak lelah-lelahnya mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia agar lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk dapat meringankan pekerjaan tenaga medis.
Presiden menekankan saling mengingatkan, bergotong royong kebangsaan dan kemanusiaan pada 267 juta rakyat Indonesia adalah kunci disiplin penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional untuk keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan hidup seluruh rakyat Indonesia.
Presiden juga menegaskan tiga strategi pemerintah untuk menyediakan vaksin COVID-19 yakni, mencari vaksin yang diproduksi pihak manapun di seluruh dunia; kerjasama riset dan produksi Biofarma, perguruan tinggi, lembaga dalam dan luar negeri; serta riset vaksin Merah-Putih oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. (Ant)