Lombok Timur (Inside Lombok) – Berbagai cara dilakukan para penggiat literasi untuk membangkitkan minat baca dan belajar bagi anak yang putus sekolah dan broken home. Seperti yang dilakukan salah seorang pemudi yang merupakan juara pemuda pelopor Lotim dalam hal literasi.
Sang Juara Pemuda Pelopor Lotim 2020, Siti Laila mengatakan, hal yang paling mendasari keinginannya dalam membangun literasi, karena miris melihat meningkatnya anak-anak yang putus sekolah. Bahkan ada juga yang belum bisa membaca walaupun sudah duduk di bangku kelas 3 SD.
“Banyaknya anak-anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya menjadi TKI dan mengalami broken home membuat saya ingin meningkatkan literasi mereka,” ucapnya.
Proses pengajaran dilakukan di tempat terbuka dengan membuat taman baca bagi anak-anak agar bisa membuat program Free Reading, Free Writing, Kelas Alam, dan bermain di alam bebas.
“Kami mengajak anak-anak belajar di alam agar anak-anak tidak merasa bosan belajar di ruangan, dan juga anak-anak tidak kami paksakan untuk belajar. Tetapi bebas melakukan hal apapun yang bisa mengasah kreativitas mereka,” kata Laila saat dihubungi oleh Inside Lombok, Senin (07/09/2020).
Laila mengaku bahwa program literasi tersebut ia buat sejak 2018 di desanya, yaitu Desa Tete Batu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur. Keberhasilan yang ia capai membuat program yang ia galakkan berhasil menjadi juara di Pemuda Pelopor 2020 Lotim.
“Berawal dari desa saya, kini kita sudah membuka cabang di Desa Pringgajurang, guna meningkatkan literasi yang dimana di desa tersebut juga banyak yang terjadi seperti di desa saya,” katanya.
Saat ini jumlah anak-anak yang dibina mencapai 60 anak. Sebanyak 40 anak di taman baca Desa Tete Batu dan 20 anak di Desa Pringgajurang.