Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mendeklarasikan diri menjadi destinasi wisata olahraga (sport tourism) sebagai salah satu strategi menciptakan atlet berprestasi sekaligus menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
“Kami mengaitkan pendidikan olahraga tidak hanya untuk prestasi, tetapi juga industri pariwisata. Kenapa pariwisata? Sebab 70 persen pendapatan asli daerah berasal dari sektor pariwisata. Makanya, kami sudah mendeklarasikan diri,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Kabupaten Lombok Utara, H Fauzan Fuad, di Lombok Utara, Kamis.
Kabupaten Lombok Utara, menurut Fauzan, sangat layak mendeklarasikan diri menjadi destinasi wisata olahraga karena memiliki panjang pantai hingga 127 kilometer dan tiga pulau kecil sebagai tujuan wisata, yakni Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan.
Selain itu, Kabupaten Lombok Utara juga memiliki panorama alam persawahan dan pegunungan dan menjadi bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.
Oleh sebab itu, kata Fauzan, berbagai olahraga yang bisa menjadi bagian pariwisata bisa dikembangkan, seperti sepeda pantai, voli pantai, dan paralayang. Bahkan, olah raga air wisata olah raga air juga bisa dikembangkan, seperti kano dan dayung perahu tradisional di kawasan tiga gili.
“Panjang pantai di Gili Trawangan sangat cocok untuk olah raga sepeda pantai berstandar internasional. Di Gili Meno juga ada danau yang bisa dimanfaatkan untuk olahraga air. Kita bisa membuat event berskala internasional di danau tersebut,” kata Fauza Fuad menambahkan.
Sebagai langkah awal, kata dia, pihaknya akan melatih sebanyak 30 pemuda Kabupaten Lombok Utara tentang olahraga paralayang. Kegiatan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
Anggota TNI AU diminta untuk membantu melatih para pemuda agar bisa terbang menggunakan paralayang hingga memperoleh sertifikat. Para pemuda yang akan dilatih berasal dari unsur Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kabupaten Lombok Utara, perwakilan kecamatan dan perwakilan destinasi paralayang.
“Rencananya pelatihan akan digelar dalam waktu dekat ini. Pelatihan akan digelar selama 17 hari. Mudah-mudahan langkah awal tersebut bisa menghidupkan olahraga paralayang sekaligus membangkitkan pariwisata Lombok Utara melalui olahraga,” kata Fauzan menerangkan.
Fauzan optimistis dengan pengembangan destinasi wisata olahraga, para pemuda di Kabupaten Lombok Utara akan semakin termotivasi untuk mencapai prestasi di bidang olahraga, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, bisa menjadi ajang promosi pariwisata daerah di level nasional dan internasional dengan menggelar berbagai event olahraga berstandar internasional.
Menurut Fauzan, upaya mengembangkan destinasi wisata olahraga harus melibatkan semua pihak dan lintas sektoral, termasuk di dalamnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan organisasi perangkat daerah terkait.
“Kalau kita deklarasikan diri sebagai pariwisata alam, Bali sudah duluan di depan. Jadi kalau sport tourism yang menjadi pilihan, kemudian dikelola dengan baik dan melalui kerja sama dengan lintas sektoral, saya yakin bisa membangkitkan olahraga di Lombok Utara,” pungkas Fauzan. (Ant)