Mataram (Inside Lombok) – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa mengemukakan bahwa Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Mataram, dengan inisial MNF, laki-laki usia 47 tahun, terkonfirmasi positif COVID-19.
“Kadis LH terkonformasi positif COVID-19 pada Senin (14/9-2020) malam, berdasarkan hasil pemeriksaan labolatorium PCR RSUD Kota Mataram,” katanya kepada sejumlah wartawan di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa.
Menurutnya, MNF yang merupakan warga Kelurahan Pagutan Timur tersebut tidak pernah kontak dengan pasien positif COVID-19, namun sudah melakukan perjalanan dinas ke Jakarta pada 26-28 Agustus 2020.
“Sepulang dari tugas dinas itu, beliau memang tidak ada keluhan sakit, namun beberapa hari kemudian menderita demam dan mengaku indra penciuman dan rasa hilang,” katanya.
Sebelum dinyatakan positif COVID-19, Kadis LH Kota Mataram sudah melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 dengan hasil non-reaktif. “Tapi karena ingin menyakinkan diri, beliau kemudian melakukan tes usap (swab), dan hasilnya positif,” katanya.
Swandiasa mengatakan, kendati terkonfirmasi positif COVID-19, namun karena MNF dalam kondisi baik dan sehat, ia memilih untuk isolasi mandiri di rumahnya dengan pengawasan ketat dari tim medis RSUD Kota Mataram.
Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, katanya, pada 15 September 2020 telah dilakukan tes usap terhadap anggota keluarganya, terdiri atas dua orang anak dan satu istri.
“Sementara, untuk tes cepat di kalangan stafnya akan dilakukan terhadap pegawai dekat yang sudah kontak dua minggu terakhir,” katanya.
Selain itu, pada Selasa ini juga telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh areal kantor Dinas LH di kawasan Bertais, Kota Mataram.
“Sejauh ini, kami belum dapat pastikan apakah MNF tertular di luar daerah atau di daerah asal. Yang jelas saat ini sudah tidak ada klaster-klasteran,” katanya.
Berdasarkan data terakhir Tim Gugus COVID-19 Kota Mataram pada Senin (14/9-2020) pukul 22.00 Wita, tercatat jumlah pasien positif COVID-19 sebanyak 1.115 orang, 68 diantaranya masih dalam perawatan, 968 orang dinyatakan sembuh dan 79 orang meninggal dunia. (Ant)