Mataram, 07/10 (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mendorong seluruh pasangan calon kepala daerah yang akan berkompetisi di Pilkada Serentak 2020 tujuh kabupaten kota di daerah itu untuk memasifkan kampanye daring untuk mencegah penyebaran COVID-19
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, H Lalu Gita Ariadi, mengatakan kampanye sehat harus dijalankan dengan menerapkan protokol COVID-19 yang ketat dan kampanye daring harus dimasifkan.
“Dengan segala keterbatasan semoga kami bisa menemukan ide kreatif untuk bisa menyelenggarakan pilkada tanpa perlu kehilangan esensi demokrasi di tengah pandemi,” kata Miq Gita, panggilan akrab Sekda NTB saat berdialog bersama KPUD NTB di Mataram, Rabu.
Gita menjelaskan, untuk mempertahankan esensi demokrasi di tengah pandemi diperlukan upaya-upaya yang integratif. Upaya integratif tersebut berupa kekompakan antara pemerintah, KPU, pasangan calon (paslon) dan masyarakat untuk disiplin menjalankan pilkada sehat.
“Pilkada sehat tak sendiri tak ubahnya programnya kampung sehat yang sebelumnya telah sukses digalakkan, yakni steril, ekonomi produktif, harmonis, asri, dan tangguh. Kampanye sehat sendiri telah dibungkus dalam lomba yang dikawal ketat oleh Polda NTB,” terangnya.
Menurut Sekda, paslon dan masyarakat mau tidak mau harus mampu memanfaatkan teknologi informasi khususunya sosial media dalam pesta demokrasi kali ini. Karena pandemi COVID-19 menuntut semua orang untuk mampu menggunakan tekhnologi.
“Kalau tidak maka akan banyak tertinggal,” tegas Gita.
Ia menambahkan, dengan memanfaatkan tehnologi informasi, masyarakat juga bisa lebih mudah untuk mengenali paslon yang akan dipilih, karena berbagai informasi yang lengkap bisa disuguhkan secara daring.
“Mari kami komitmen patuhi aturan yang dirancang Polda dan KPU sebaik mungkin. Agar pilkada berjalan aman, Covid-19 bisa kami kendalikan dan kami bisa segera produktif namun tetap aman menjalani hari ke depan,” jelas Sekda.
Ketua KPU Provinsi NTB Suhardi Soud menjelaskan, Pilkada serentak di NTB akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang. Para paslon diminta untuk memanfaatkan kreatifitas dalam kampanye di tengah pandemi. Para Paslon sendiri telah diberikan 20 akun sosial media yang bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Peserta kampanye pun maksimal dihadiri 50 orang dan diimbau untuk dilakukan secara daring.
“Kalau daring peserta tak terbatas. Karena itu, paslon harus kreatif memanfaatkan sosial media,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, menjelaskan, Polda NTB akan mengawal ketat jalannya Pilkada NTB. Polda NTB telah menyiapkan pemantau khusus yang akan mengontrol jalannya kampanye sehat agar sesuai dengan peraturan yang ada. Jika Paslon kedapatan melanggar aturan yang ada, maka aka nada sanksi yang diberikan.
“Sebelum Pilkada digelar pada tanggal 9 Desember mendatang, sosialisasi masif akan digelar oleh seluruh pihak. Masyarakat bisa membantu kami bertanggungjawab terapkan protokol kesehatan 4 M, memakai masker mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumuman,” katanya. (Ant)