Lombok Timur (Inside Lombok) – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Lotim, dorong masyarakat dalam meningkatkan ketahanan pangan lokal Lombok Timur, melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yaitu memanfaatkan pekarangan rumah sebagai area pertanian pengembangan pangan.
Kepala DKP Lotim, H Mashur mengatakan, program tersebut dicanangkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat terlebih pada saat kebutuhan pokok sulit terpenuhi seperti pada saat musim kemarau.
“Puncak kemarau seperti saat ini, kita minta masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian,” ucapnya saat dihubungi Inside Lombok, (10/10/2020).
Dengan program tersebut, masyarakat juga bisa memanfaatkan barang bekas seperti plastik ataupun wadah yang tidak terpakai sebagai tempat bercocok tanam. Selain memanfaatkan barang bekas, hal tersebut dapat membantu memenuhi ketahanan pangan lokal khususnya dengan menanam sayuran kebutuhan sehari-hari.
“Melalui program pekarangan pangan lestari di tahun 2020 ini, kita melibatkan lima unit sebagai penggerak, seperti Kodim 1615, Polres, hingga desa untuk melaksanakan program tersebut,” ujarnya.
Melalui program tersebut diharapkan dapat ditindak lanjuti karena dapat membantu masyarakat dan petani. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan bertani, juga menjadi antisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok seperti cabai dan tomat.
“sementara program tersebut membutuhkan anggaran seratus juta lebih yang bersumber dari APBN,” katanya.
Program pekarangan lestari ini nantinya akan membuat bibit dalam jumlah banyak. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh para petani dan masyarakat untuk mengembangkan pangan lokal. Dengan memanfaatkan area pekarangan rumah masing-masing