Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menilai pelaksanaan pembelajaran daring tidak efektif. Namun karena Covid-19 belum mereda, sehingga pembukaan sekolah dilakukan dengan hati-hati.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim. M Juaini Taofik mengatakan, pembelajaran daring masih belum efektif dibanding dengan pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka. Walaupun Lotim masuk ke dalam daerah dengan zona kuning. Akan tetapi untuk pembukaan sekolah kita lakukan dengan sangat berhati-hati guna menghindari penyebaran virus.
“Apalagi anak SD yang masih berusia di bawah 10 tahun, masih sangat rentan terkena paparan virus,” ucapnya, di Selong (13/10).
Dikatakan Sekda, persentase kesembuhan pasie Covid-19 di Lotim mencapai 85 persen. Akan tetapi bahaya penyebaran virus tersebut membuat Pemda harus berhati-hati untuk melaksanakan pembukaan sekolah.
“Kita melihat risiko apabila sekolah mulai dibuka, untuk itu kita tetap pantau kondisi Lotim dari Covid-19,” katanya.
Sekda berharap kepada semua guru, walaupun pembelajaran secara daring diberlakukan. Akan tetapi para guru juga harus melaksanakan monitoring perkembangan anak. Para orang tua juga diharapkan untuk memantau aktivitas anak-anak saat melaksanakan pembelajaran daring.
“Dipaksanya anak-anak familiar dengan android tentu ada saja hal yang kurang baik. Untuk itu diharapkan kepada orang tua untuk memantau anak-anaknya,” ucapnya.