Mataram (Inside Lombok) – Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat realisasi nilai investasi pada triwulan ketiga tahun 2020, mencapai Rp450 miliar dari target sebesar Rp700 miliar.
“Realisasi investasi itu, tentu berkaitan erat dengan kondisi perekonomian di tengah pandemi COVID-19, yang terjadi merata secara nasional bahkan dunia,” kata Kepala DPMPTSP Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Rabu.
Dikatakan, target investasi sebesar Rp700 juta tersebut merupakan target setelah pengurangan dari target awal sebesar Rp1,4 triliun, karena melihat kondisi perekonomian selama pandemi COVID-19.
“Harapan kami, sampai akhir Desember 2020, target investasi sebesar Rp700 miliar itu bisa tercapai,” katanya.
Menurut dia, pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, akan tetapi berdampak pada ekonomi secara global.
“Akibatnya, para investor banyak yang menahan investasinya bahkan ada juga yang membatalkan,” katanya.
Namun demikian, pihaknya tetap berupaya dan optimistis untuk mencapai target inevstasi yang ditetapkan dengan melihat peluang-peluang sumber pendapatan dari semaraknya perkembangan dunia usaha saat ini.
Sekarang, terjadi banyak tren perubahan perilaku dunia usaha yang tidak hanya fokus dengan kegiatan besar. Sebaliknya, usaha kecil-kecil di Mataram saat ini juga dengan menggeliat.
Seperti pembangunan “guest house”, kos-kosan, serta yang tidak kalah semaraknya adalah pembangunan tempat kuliner yang semakin memenuhi sudut kota.
“Meskipun terlihat kecil-kecil, tapi mereka itu juga termasuk berinvestasi. Bahkan bisa mencapai ratusan juta,” katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para pelaku usaha dengan membantu mereka merealisasikan investasi secepat-cepatnya.
“Kalau ada masalah teknis yang dihadapi pelaku usaha, petugas kami segera memberikan bantuan sesuai yang dibutuhkan,” katanya. (Ant)