Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merencanakan kegiatan simulasi proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka setelah Pilkada Mataram 9 Desember 2020.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Rabu, mengatakan simulasi PBM tatap muka direncanakan selama seminggu sebagai persiapan pelaksanaan kebijakan pemerintah untuk membuka sekolah mulai Januari 2021.
“Simulasi akan kita laksanakan dengan mengambil sample beberapa sekolah baik tingkat TK, SD maupun SMP di tengah kota dan pinggir kota,” katanya.
Dikatakannya, simulasi tersebut sebagai bagian evaluasi untuk melihat efektivitas PBM tatap muka di masa pandemi COVID-19 apakah bisa berjalan sesuai dengan protokol COVID-19 atau tidak.
“Hal itu sesuai petunjuk teknis dan pelaksanaan yang diberikan Kementerian terkait bagaimana mekanisme siswa masuk tatap muka selama pandemi COVID-19,” katanya.
Selain itu, hal lain yang akan dievaluasi selama simulasi adalah bagaimana orang tua menyikapi kegiatan simulasi tersebut sehingga ada lembaran khusus yang akan diberikan kepada orang tua yang harus diisi bagaimana anak ketika masih di rumah, kemudian diantar ke sekolah dan dijemput pulang.
“Kita juga akan sosialisasikan ke orang tua bahwa selama PBM tatap muka di masa pandemi, tidak ada pedagang karena kantin ditutup,” katanya.
Di sisi lain, lanjut Fatwir, kendati sudah ada kebijakan pembukaan PBM tatap muka, namun bagi orang tua yang tidak mengizinkan anaknya masuk sekolah dibolehkan.
Pasalnya, dalam kebijakan pemerintah disebutkan PBM tatap muka dibolehkan bukan diwajibkan.
“Jadi anak-anak yang tidak mendapat izin dari orang tua untuk ikut PBM tatap muka, bisa tetap mengikuti pelajaran dengan sistem dalam jaringan (daring),” katanya.
Sementara menyinggung tentang persyaratan untuk tes COVID-19 secara berkala bagi siswa, Fatwir mengatakan, untuk hal itu belum dibahas yang penting siswa yang masuk harus sehat. (Ant)