Lombok Timur (Inside Lombok) – Bencana alam dan non alam yang melanda Lombok Timur (Lotim) sejak 2018 lalu, membuat pertumbuhan ekonomi di Lotim menjadi melambat. Sehingga tidak mencapai target yang telah dicanangkan.
Kepala Bagian Ekonomi Setda Lotim, H M Sapoan mengatakan, pada tahun 2020 kemarin, pertumbuhan ekonomi di Lotim sedikit mengalami pelambatan. Meski sempat ada kenaikan, namun tak begitu signifikan. Hal tersebut diakibatkan karena sejak bulan Maret 2020 Lotim dilanda oleh musibah non alam yaitu Pandemi Covid-19.
“Meskipun mengalami kenaikan, akan tetapi tidak mencapai hasil yang kita targetkan. Tahun 2020 kita menarget pertumbuhan ekonomi di Lotim mencapai 5,5 persen. Akan tetapi dari data kita hanya menunjukkan pertumbuhan ekonomi di angka 1,8 persen,”ucapnya saat ditemui di ruangannya, Kamis (07/01).
Pada awal kemunculan Pandemi Covid-19 di Lotim, Sapoan mengakui bahwa terdapat anjloknya prekonomian, pasalnya akibat Pandemi Covid-19 tersebut membuat ruang gerak menjadi sedikit terganggu.
“Memang pertumbuhan ekonomi sedikit terganggu akibat Pandemi, akan tetapi ekonomi mengalami kenaikan pada saat memasuk masa normal baru,” katanya.
Namun beruntungnya, lanjut Sapoan, prekonomian masyarakat tidak begitu menurun drastis pada saat awal pertengahan masa Pandemi Covid-19. Dikarenakan banyaknya kebijakan dari pemerintah untuk membantu masyarakat terdampak membuat ekonomi tidak menurun drastis.
Sapoan menyebutkan bahwa pada tahun 2021 akan kembali menargetkan pertumbuhan ekonomi dengan angka yang sama dengan tahun 2020 lalu, hanya saja itu belum bisa dipastikan karena harus memantau perkembangan terlebih dahulu.