Mataram (Inside Lombok) – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Nusa Tenggara Barat menargetkan pabrik pengolahan beras modern yang sedang dibangun oleh PT Brantas Abipraya di Kabupaten Sumbawa rampung pada pertengahan 2021.
“Pembangunan pabrik tersebut sudah dimulai sejak Agustus 2020 dan sekarang masih berjalan. Mudahan pada Juni 2021 sudah selesai pembangunannya,” kata Pimpinan Wilayah Bulog NTB Abdul Muis Sayyed Ali, di Mataram, Senin.
Abdul Muis menyebutkan anggaran pembangunan pabrik pengolahan beras modern yang berlokasi di Kecamatan Lape Lopok, Kabupaten Sumbawa tersebut mencapai Rp83 miliar.
Pembangunan pabrik tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekonomi daerah dan memberikan kepastian pasar terhadap hasil produksi petani padi serta menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Keberadaan pabrik tersebut juga akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di NTB, khususnya di Kabupaten Sumbawa,” ujarnya.
Abdul menambahkan pabrik pengolahan beras tersebut memiliki kapasitas penggilingan gabah kering giling sebanyak 20 ton per hari. Fasilitas tersebut merupakan satu dari tiga investasi serupa yang dibangun oleh Bulog, selain di Jawa Barat dan Sulawesi.
Menurut dia, beras olahan yang akan dihasilkan mulai dari kualitas medium dan premium yang akan dipasarkan di dalam daerah dan di luar NTB, yang tingkat produksi gabahnya relatif sedikit, seperti di Nusa Tenggara Timur, Bali dan Jakarta, dan Sumatera Utara.
Pada 2020, Bulog NTB telah mengirim beras ke empat provinsi tersebut sebanyak 37.113 ton dengan rincian, sebanyak 3.934 ton ke Bali, dan ke Jakarta sebanyak 4.000 ton. Sedangkan pengiriman ke NTT mencapai 26.429 ton, dan Sumatera Utara sebanyak 2.750 ton.
“Setiap tahun, Bulog NTB mendapat penugasan untuk mengirim beras ke provinsi lain guna memenuhi kebutuhan cadangan pangan,” kata Abdul. (Ant)