Lombok Barat (Inside Lombok) – Hujan dengan intensitas tinggi yang kembali terjadi sejak Kamis 28 Januari, mengakibatkan banjir merendam delapan desa di ujung Barat, Lombok Barat.
Camat Lembar, Hasanudin, menuturkan bahwa kecamatan Lembar sendiri ada desa yang tergenang diantaranya desa Eyat Mayang dan Sekotong Timur. Dengan rincian lima dusun yang tergenang yakni dusun Eyat Mayang, dusun Eyat Mayang Utara, dusun Jelateng Baru, dusun Penyeleng, serta dusun Jelateng Barat.
“Puskemas Eyat Mayang juga sempat terendam tapi selesai isya air yang menggenangi Puskemas dan pekarangan rumah warga sekitar sudah mulai surut” terang, Hasanudin, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (30/01/2021) malam.
Kepala Desa Buwun Mas, Rochidi, yang menjadi salah satu lokasi yang tergenang sejak Jum’at lalu itu menyebut bahwa di wilayahnya ada empat dusun yang palinh terdampak, yakni dusun Sap, Kebeng, Bengkang dan Pengantap.
“Sejak Kamis sampai tadi malam, sempat surut Sabtu siang, tapi karena sore intensitas hujan kembali deras, jadi tergenang lagi” ungkapnya melalui pesan whatsapp.
Hal itu, kata dia terjadi lantaran meningkatnya intensitas air hujan yang menyebabkan meluapnya air dari jembatan di kawasan itu kian mengalami pendangkalan dan nyaris ambruk. Dari data awal yang dimilikinya terdapat sekitar 175 KK yang terdampak.
“Bengkang 80 KK, Sap 20 KK, Kebeng 50 KK dan di Pengantap ada 25 KK” sebutnya.
Sementara itu, Camat Sekotong, Lalu Pardita Utama, Menyebut bahwa banjir yang terjadi saat hujan deras ini lantaran air yang mengalir dari atas bukit turun membawa material tanah dan kerikil. Sehingga menyebabkan semakin naik volume tanah yang ada di bawah jembatan, terutama di kawasan Buwun Mas.
Selain banjir di Buwun Mas, genangan yang terjadi di beberapa titik di Sekotong diakuinya karena naiknya air laut (banjir rob) yang diakibatkan angin kencang dan tingginya gelombang pada Jum’at malam kemarin.
“Jadi kan deras air yang turun dari bukit, itu bawa material tanah dan bebatuan yang kemudian membuat jembatan semakin dangkal” bebernya, melalui sambungan telepon, usai meninjau lokasi banjir.
Hal senada di sampaikan Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumerta, curah hujan yang tinggi mengakibatkan debet air yang turun dari perbukitan besar. Sehingga sungai yang semakin dangkal tidak bisa menampung kelebihan air itu.
“Sungai tidak mampu menampung kelebihan debet air ini, sehingga menggenangi pemukiman warga terutama yang berada di wilayah kaki bukit, begitupun dengan sawah yang ada di sana” terangnya.
Ia merincikan, untuk wilayah Sekotong sendiri, ada enam desa yang turut terdampak, yakni Buwun Mas, desa Sekotong Barat, desa Pelangan, desa Buwun Mas, desa Cendimanik, serta desa Sekotong Tengah serta desa Taman Baru.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Jangan sampai ada oknum yang justru memanfaatkan keadaan.
“Dampak Kamtibmas juga kita waspadai untuk mengantisipasi pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab” tandasnya.