Mataram (Inside Lombok) – Memasuki siklus 10 tahunan Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dikes) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat setidaknya ratusan orang telah dicurigai mengidap DBD. Dimana jumlah terbanyak ada di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dengan 105 orang pasien, dimana 72 orang diantaranya telah dinyatakan positif DBD dan 4 orang meninggal dunia.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dikes NTB, Nurhandini Eka Dewi, mengimbau seluruh masyarakat NTB untuk tetap waspada sampai bulan Maret 2019. Selain itu, Dewi juga meminta agar kebersihan lingkungan menjadi perhatian masyarakat untuk mencegah berbagai macam penyakit, salah-satunya DBD.
“Kalau kita lihat polanya saat ini, sampai Maret kita harus waspada betul. Tetap ingat 3M (mengubur, menguras, dan menutup penyimpanan air), gunakan anti nyamuk, dan bila perlu pakai kelambu,” ujar Dewi saat ditemui pada Rabu (06/01/2019).
Selain itu, Dewi juga menerangkan bahwa banyak dari pasien DBD tersebut adalah anak-anak. Karena itu, Dikes NTB telah melakukan tindakan pencegahan dengan bersurat kepada Bupati serta Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama untuk menggalakkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di sekolah-sekolah, serta menjadikan guru Unit Kesehatan Sekolah sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
“Jam rawannya itu kan salah-satunya jam 8-10 pagi. Anak-anak jam segitu ya ada di sekolah. Karena itu kita bersurat khusus ke Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama,” ujar Dewi.
Tindakan Fogging juga telah dilakukan oleh Dikes NTB. Namun, menurut Dewi, fogging hanya membantu membasmi nyamuk dewasa. Sedangkan jentik-jentiknya perlu perhatian khusus dari masyarakat sendiri. Untuk itu, Dewi mengimbau agar masyarakat tetap mengingat 3M dan bila perlu meminta bubuk abate di Puskesmas.
Saat ini, kasus DBD belum masuk dalam status Kejadian Luar Biasa (KLB). Dimana beberapa Provinsi lain di Indonesia telah dinyatakan KLB. Walaupun begitu, mengingat banyaknya pasien DBD di wilayah Lobar, khususnya Kuripan, Gerung, dan Sekotong, Dikes tengah berkonsentrasi melakukan penanganan DBD di wilayah tersebut sembari mengimbau seluruh masyarakat NTB untuk tetap waspada.