Mataram, 16/2 (Inside Lombok) – Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan positivity rate COVID-19 yang relatif rendah dapat menjadi peluang pemulihan ekonomi di daerah ini.
“Dengan positivity rate COVID-19 rendah, bisa menjadi pertimbangan wisatawan untuk datang berkunjung ke daerah kita, sehingga dapat mendongkrak pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi data RSUD Kota Mataram yang menyebutkan hasil kegiatan tes usap (swab test) antigen COVID-19 secara massal yang sudah dilaksanakan, tercatat hanya 30 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari sampel 2.811 dengan target 3.000 sampel. Dari 30 orang itu, 21 orang dari Kota Mataram dan sisanya dari Lombok Barat.
“Hasil tes usap massal tersebut, menjadi salah parameter bahwa sebaran COVID-19 di Kota Mataram terbilang landai,” katanya.
Menurutnya, kegiatan tes usap antigen secara massal baik di lingkungan perkantoran maupun fasilitas publik saat ini terus digencarkan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 melalui praktik 3T (tracing, testing, treatment)
Pasalnya, penanganan COVID-19 bukan semata-mata dilihat dari jumlah pasien terpapar COVID-19 dan sembuh, melainkan juga dari tingkat tracing yang dilakukan.
“Jadi, upaya ini bisa meyakinkan wisatawan bahwa kita serius melakukan upaya pencegahan sebaran COVID-19,” katanya.
Di sisi lain, apabila angka positivity rate COVID-19 terus mengecil, maka Kota Mataram bisa bergerak dari zona oranye menjadi zona kuning bahkan menjadi zona hijau.