Mataram, 09/3 (Inside Lombok) – Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat meniadakan kegiatan pawai ogoh-ogoh untuk menyambut Hari Raya Nyepi 2021 atau Tahun Baru Saka 1943, guna mencegah penyebaran COVID-19.
“Pawai ogoh-ogoh sebagai kegiatan tahunan menyambut Hari Raya Nyepi, tahun ini kita tiadakan lagi karena pandemi COVID-19 masih terjadi. Apalagi kasus COVID-19 terus bertambah,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Selasa.
Berdasarkan data terakhir Satgas COVID-19 Kota Mataram, Senin (8/3) tercatat tambahan positif baru COVID-19 sebanyak 12 kasus. Dengan demikian, pasien yang masih diisolasi menjadi 54 orang, sembuh 2.198 dan meninggal 118 orang.
Dikatakan, kebijakan peniadaan kegiatan pawai ogoh-ogoh tersebut sudah ditindaklanjuti oleh Satgas COVID-19 NTB, kemudian Parisade Provinsi NTB dan Kota Mataram yang selanjutnya diteruskan kepada semua pengurus pura dan banjar di kota itu.
“Apa yang menjadi kebijakan pemerintah daerah sudah dipedomani dengan baik. Itu bisa dilihat tidak adanya umat Hindu yang membuat ogoh-ogoh secara masif seperti tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
Kalaupun ada yang sudah telanjur membuat ogoh-ogoh, katanya, diharapkan mengarak ogoh-ogohnya hanya di sekitar banjar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19, melalui gerakan 5M.
Gerakan 5M tersebut adalah, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan, sebagai upaya mengantisipasi munculnya klaster baru.
“Pengawasan tetap kami lakukan melalui kecamatan dan kelurahan. Tapi harapan kami, umat Hindu tidak abai dengan prokes COVID-19 selama melaksanakan ibadah,” katanya.
Hari Raya Nyepi 2021 atau Tahun Baru Saka 1943 jatuh pada Minggu 14 Maret 2021. (Ant)