Mataram (Inside Lombok) – Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah (Loteng) diresmikan menjadi desa wisata oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkieflimansyah, Minggu (17/02/2019). Desa tersebut menjadi desa pertama di Loteng yang mengusung konsep wisata bahari, dengan memperkenalkan Pantai Kelongkong dengan kondisi alaminya.
“Sampai sekarang masih alami (Pantai Kelongkong, Red). Terumbu karangnya masih sangat bagus,” ujar Kepala Desa Bilelando, Ramayadi, Minggu (17/02/2019).
Ramayadi menambahkan, kedepannya Pantai Kelongkong akan ditambah fasilitasnya bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Fasilitas itu antara lain seperti tempat memancing, menyelam, wisata kuliner, hingga pagelaran kesenian seperti Gendang Beleq dan lain-lain.
Untuk pergi ke Desa Bilelando, dari kota mataram dibutuhkan waktu sekitar 80 menit perjalanan. Sedangkan dari Bandara Internasional Lombok, dibutuhkan waktu sekitar 50 menit. Sesampainya di Bilelando, wisatawan bisa langsung menuju Pantai Kelongkong untuk menangkap kepiting.
“Semoga untuk kemajuan wisata bahari Pantai Kelongkong, setidaknya dalam waktu dekat ada bimbingan dan pelatihan bagi masyarakat di wilayah Desa Kelongkong,” ujar Ramayadi.
Dalam acara peresmian desa wisata tersebut, Zulkieflimanysah menyampaikan bahwa keberhasilan dari pariwisata selain ditentukan oleh lingkungan yang bersih dan sehat, perlu juga mendapat dukungan dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang maju.
“Yang terpenting selain keindahan alam dan kebersihan lingkungan, Sumber Daya Manusia adalah hal yang utama untuk kemajuan pariwisata,” ujar Zulkieflimansyah.
Untuk mencapai target SDM yang maju tersebut, Zulkieflimansyah meminta kepada Kementerian Pariwisata Bahari agar memberikan jatah bagi pemuda-pemuda di Desa Bilelando untuk mendapatkan beasiswa program belajar keterampilan bahasa inggris serta memperdalam keilmuan di bidang wisata bahari.
“Pemerintah Provinsi akan siap dan selalu mendukung segala kebutuhan demi kemajuan desa wisata ini. Yang paling penting, harus tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan menyiapkan toilet-toilet umum bagi para wisatawan walau sederhana dan tidak perlu mewah,” ujar Zulkieflimanysah.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang SDM, Kementerian Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia, Dr. Andreas Patria, mengimbau Pemerintah Daerah, Khususnya Loteng, untuk menjamin kesinambungan pariwisata daerah dengan menyelesaikan tata-ruang terlebih dahulu. Hal tersebut agar penataan objek wisata di daerah menjadi lebih baik. Menurut Andreas, dibutuhkan sinergi semua pihak agar apa yang dicita-citakan sebuah daerah bisa berjalan degan baik.
“Kedepan kami mengharapkan kegiatan internasional tidak hanya dilaksanakan di Bali atau daerah lainnya, namun juga akan diprogramkan di objek-objek pariwisata di NTB”, ujar Andreas.
Selain Desa Wisata Bahari Bilelando, dalam acara tersebut diresmikan juga Bilelando Communitty Base Tourisme, yang berpusat di Dusun Kelongkong. Hal tersebut diharapkan akan mendorong warga sekitar Kelongkong untuk menjadi masyarakat yang mendukung serta terbuka terhadap potensi pariwisata di daerah mereka sendiri.
Bupati Loteng, Moh. Suhaili Fadhil Thohir, menyebut bahwa dengan diresmikannya Desa Wisata Bilelando maka kesejahtraan masyarakat Loteng pada umumnya, serta Desa Bilelando pada khususnya, akan meningkat. Sebab hal tersebut akan memupuk semangat masyarakat Loteng untuk terus membenahi lingkungan dan pribadi masyarakat untuk terus maju.
“Paling tidak ini sebagai ikhtiar masyarakat kami dalam membagun dan meningkatkan kesejahteraan desa. Berubah diri dari suatu hal yang kurang baik menjadi lebih baik. Saya yakin bila perhatian pemerintah terus-menerus seperti ini, insyaallah masyarakat akan mendukung lebih semangat lagi,” pungkas Suhaili.