28.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaMasyarakat Mengeluh Gas Elpiji 3Kg di Lotim Langka

Masyarakat Mengeluh Gas Elpiji 3Kg di Lotim Langka

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Lotim beberapa bulan terakhir membuat harganya menjadi meningkat. Meski demikian, warga rela membeli meskipun harga yang jauh meningkat, dikarenakan gas memang sangat dibutuhkan.

Salah seorang warga Lotim, Hikmah Fitriati mengungkapkan kesulitannya dalam mencari gas elpiji di para pengecer beberapa bulan terakhir ini. Demi memperoleh gas elpiji, ia rela keliling ke tiap mengecer untuk mencari stok yang tersisa.

“Susah sekarang, sampai-sampai kita keliling ke Masbagik dan Selong hanya untuk menukar satu tong gas untuk kebutuhan masak,” ucapnya saat ditemui Inside Lombok.

Tak hanya Fitriati, hal serupa juga dirasakan oleh Hamisah, kesulitan dalam mencari stok gas elpiji di para pengecer membuat ia harus memasak dengan kayu. Tak jarang disaat terjadinya kelangkaan gas elpiji, ia rela membeli gas dengan harga Rp23 ribu per tong dari harga normal seharga Rp17 ribu.

“Mau bagaimana lagi, walaupun mahal ya kita harus beli,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Lotim, Hj Masnan mengatakan bahwa terjadinya pengurangan jatah di pangkalan elpiji penyebab dari kelangkaan ini. Semula, tiap pangkalan elpiji mendapat jatah sebanyak 200 tabung, akan tetapi saat ini berkurang menjadi 150 tabung per pangkalan.

“Sebenarnya tidak langka, tetapi ada pengurangan jatah untuk pangkalan,” ujarnya saat ditemui awak media di ruangannya, Rabu (23/03/2021).

Tak hanya pengurangan jatah, penyebab langkanya gas elpiji juga dipengaruhi oleh semakin meningkatnya jumlah konsumen. Dikatakan Masnan, peningkatan konsumen saat ini semakin marak, terlebih banyaknya para UMKM yang bergelut dalam usaha makanan ringan.

“Banyak sekarang UMKM yang usaha kripik, sehingga membutuhkan stok gas yang banyak,” katanya.

Adapun jumlah kuota yang didapat Lotim saat ini mencapai 9 juta tabung per tahun, Akan tetapi kuota tersebut masih dirasa kurang sehingga pihak Disdag Lotim akan bersurat untuk meminta kuota tambahan.

“Kita sudah bersurat agar kuota tiap bulannya ditambah, supaya nanti tidak terjadi lagi kelangkaan,”ucapnya.

Mengatasi kelangkaan, Masnan juga meminta kepada para PNS dan yang mempunyai penghasilan besar untuk berpaling menggunakan gas elpiji seberat 12 kilogram. Hal demikian dikatakan Masnan dikarenakan tabung gas elpiji 3 kilogram diprioritaskan untuk masyarakat miskin.

“Berikan haknya orang miskin, bagi yang tidak kategori miskin saya harap menggunakan tabung seberat 12 kilogram,” imbuhnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer