Lombok Barat (Inside Lombok) – DPRD Lombok Barat mengaku tidak sepenuhnya yakin bahwa APBD Perubahan tahun ini maupun APBD tahun 2022 dapat membantu untuk menanggulangi anggaran perbaikan di dua proyek bermasalah yang ada di kawasan Senggigi. Terlebih lagi, anggaran daerah banyak yang direfocusing untuk penanganan covid-19 saat ini.
Anggota komisi I DPRD Lobar, Indra Jaya Usman, menyebut bila ke depannya pendapatan daerah bisa stabil dan dapat dikatakan bagus, maka tidak menutup kemungkinan APBD bisa membantu menalangi dua proyek itu. Akan tetapi, bila melihat kondisi kemampuan anggaran daerah saat ini, ia pesimis itu bisa tercukupi oleh APBD untuk dua tahun ke depan.
“Tapi kalau tahun ini, pesimis APBD bisa talangi dua proyek itu, APBD perubahan tahun ini atau pun tahun depan masih tetap pesimis”ujar politisi yang akrab disapa IJU ini.
Lantaran ia menilai, di kondisi yang terjadi saat ini, perlu adanya pengamatan secara cermat bagaimana kemudian harus mengutamakan sisi yang paling mendesak dari penggunaan anggaran yang akan digunakan Pemda. Karena di tengah keterhimpitan berbagai sektor saat ini, anggaran banyak yang direfocusing untuk penanganan pandemi.
“Kalau pandemi ini masih ada, maka yang harus diperhatikan adalah bagaimana membantu untuk membangkitkan perekonomian masyarakat kita yang terdampak” tegasnya.
“Kalau hanya dermaga biarkan saja mangkrak dan longsor yang tiga titik itu harus tetap dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait sebelum kerusakannya merembet ke yang lain di sana (Senggigi)” imbuhnya.
Di mana anggaran untuk pembangunan dermaga Senggigi yang mangkrak dan bersengketa hingga kini itu diperoleh Lobar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat. Sementara untuk penataan kawasan wisata Senggigi sendiri dianggarkan Lobar melalui pinjaman daerah tahun 2020 lalu.
Sehingga dirinya menilai, bahkan untuk duantahun ke depan, masih ada kesulitan mencari celah anggaran untuk penanganan kedua proyek Senggigi yang bermasalah itu. Bahkan ia pesimis APBD Perubahan tahun ini maupun APBD tahun 2022 dapat menanggulanginya.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi II DPRD Lobar, Abu Bakar Abdullah. Dengan tegas ia mengingatkan, supaya bermasalahnya kedua proyek itu, ke depannya dapat dijadikan pelajaran dan bahan evaluasi untuk proyek-proyek yang lainnya nanti.
“Bagaimana kemudian jalan keluar dari permasalah kedua proyek ini harus dipertimbangkan dengan matang oleh Pemda” tandas Abu.
Bahkan dia berharap di tahun 2022 mendatang, harus sudah ada pembicaraan serius mengenai alokasi anggaran untuk permasalahan kedua proyek itu. Karena Senggigi, kata Abu, merupakan kawasan wisata strategis yang penataannya juga harus matang dan ada perbaikan.