Lombok Timur (Inside Lombok) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi pengembangan pariwisata berbasis alam, budaya, dan ekonomi kreatif di Lombok Timur. Ia mengaku bangga dengan pengembangan Desa Wisata Sembalun yang mengkolaborasikan potensi alam yang indah dengan budaya.
Menparekraf optimistis dengan tata kelola pengembangan desa wisata seperti ini. Menurutnya, sektor pariwisata NTB bisa segera pulih dan bangkit dengan kolaborasi dan inisiasi dari berbagai pihak.
“Kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif ini kita sudah melihat potensinya di Sembalun. Ini tentu bisa membuka peluang kerja seluas-luasnya dan peluang usaha bagi masyarakat lokal,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Desa Wisata Sembalun, Jumat, (7/5/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf didampingi oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Timur H Sukiman Azmi.
Berdasarkan laporan dari pelaku wisata di Sembalun, Menparekraf mendapat informasi bahwa terjadi kenaikan tingkat hunian hotel dan homestay. Hal ini merupakan sinyal kebangkitan ke arah pemulihan pariwisata berbasis wisatawan nusantara.
“Karena kita akan meluncurkan gelar hibah wisata jilid dua tahun 2021, kita harus pastikan Lombok Timur ini juga masuk. Karena tahun lalu tidak sempat masuk dalam program ini,” katanya.
Oleh karena itu, Sandiaga meminta Bupati dan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur untuk segera menyiapkan data-data dan langsung berkoordinasi dengan Kemenparekraf. Karena realisasi saat ini sudah ada di tahap akhir.
“Karena ini sudah ada sinyal, kita harapkan bisa dieksekusi di paruh kedua tahun ini dan bisa membantu para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang betul-betul membutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, terkait dengan multiplier effect dari MotoGP di Mandalika, Sandiaga berharap agar para wisatawan nanti memiliki opsi untuk mengunjungi beberapa destinasi seperti Gili Trawangan, Sembalun dan desa wisata lainnya.
“Nanti akan kita siapkan travel-travel yang terjangkau dan akses jalan yang bagus dan kita sudah mulai siapkan pula akses dan bisa bekerjasama dengan homestay atau akomodasi yang sudah ada,”ujarnya.
“Kita ingin pariwisata ini bukan hanya untuk kelas menengah ke atas saja, tapi juga masyarakat di sekitar desa-desa wisata juga dapat merasakan dampaknya. Ini merupakan opsi agar wisatawan bisa merasakan hidup di desa wisata dan alam terbuka,” pungkas Sandi.