Lombok Barat (Inside Lombok) – Setelah dibukanya kembali Pelabuhan Lembar, hingga hari ini ada dua bus rombongan pariwisata dan ziarah dari luar daerah yang diminta putar balik oleh otoritas Pelabuhan Lembar. Karena saat ini wisata yang ada di NTB, termasuk Lombok Barat masih ditutup hingga H+10 Idul Fitri.
Dua bus itu tidak termasuk bus yang membawa rombongan wisata religi dari Pemalang, Jawa Tengah. Bus dari Pemalang itu justru terjaring penyekatan di Batulayar, sore kemarin (20/05/2021). Namun, setelah penumpang bus tersebut sudah dirapid antigen semua, bus asal Pemalang itu pun langsung diminta kembali. Kecuali dua orang penumpang yang ditemukan positif dan saat ini sedang menjalani isolasi.
“Kalau ada rombongan pariwisata itu langsung akan kita arahkan putar balik, karena lokasi wisata di Lobar kan masih tutup sampai tanggal 23 Mei 2021” tegas Kapolsek kawasan Pelabuhan Lembar, Iptu I Made Dharma, saat dikonfirmasi di Lembar, Jum’at (21/05/2021).
Terlebih saat bus rombongan ziarah dari Pekalongan tiba di Lembar sore kemarin. Saat dilakukan pengecekan terhadap Suket bebas covid-19 yang mereka bawa, ternyata masa berlakunya telah berakhir. Sehingga mereka diminta untuk melakukan rapid antigen lagi di pelabuhan Lembar. Namun karena satu dan lain hal, kata Made, banyak penumpang dari rombongan itu yang menolak untuk dirapid test.
“Tapi karena pertimbangan tertentu, rombongan enggan untuk dirapid. Jadi kami langsung minta putar balik ke pelabuhan awal” tutur dia.
Hal itu terjadi, lantaran rombongan itu tidak mengetahui kebijakan yang saat ini berlaku di NTB, khususnya Lombok Barat. Diakuinya, yang saat ini yang menjadi antensi bagi petugas di pelabuhan Lembar, selain antisipasi kemungkinan penumpang kapal yang membawa Suket palsu. Tetapi juga Suket yang bisa saja sudah lewat masa berlaku saat mereka tiba di pelabuhan Lembar.
Karena sesuai dengan pemaparan yang disampaikan oleh koordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lembar, I Ketut Sulastra, bahwa dalam masa pengetatan hingga 24 Mei nanti, Suket baik itu rapid antigen atau pun genose itu hanya berlaku 1 X 24 jam.
“Jika ada yang lolos dari pelabuhan yang sebelumnya, itu kita akan rapid lagi di sini” tandas dia.
Yang jelas, kata dia, masyarakat yang masuk ke NTB dengan tujuan tertentu. Itu harus melalui rapid antigen di pelabuhan sebelum diperbolehkan melanjutkan perjalanan.