Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram terus mengebut program vaksinasi Covid-19 bagi guru yang ada di wilayah tersebut. Kepala Disdik Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali menargetkan, vaksinasi terhadap sekitar 8.400 guru se-Kota Mataram dapat rampung saat memasuki tahun ajaran baru 2021/2022 mendatang.
“Cakupan vaksinasi guru per tanggal 18 Mei 2021 kemarin tercatat 66 persen atau 5.538 orang dari target sekitar 8.400 guru. Jumlah itu sudah termasuk baik guru negeri maupun swasta tingkat TK, SD, dan SMP,” katanya, Jumat (21/5/2021).
Ia mengatakan, kebanyakan guru yang belum menerima vaksin Covid-19 tersebut adalah guru yang ada di sekolah swasta. Sedangkan guru yang mengajar di sekolah negeri rata-rata sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
“Apabila semua guru sudah divaksin kita akan mengusulkan untuk membuka pembelajaran tatap muka secara formal dan merevisi kembali jadwal sekolah selama pembelajaran tatap muka non-formal,” jelasnya.
Menurutnya, kebijakan pembelajaran tatap muka non-formal yang selama ini diterapkan bertujuan untuk menghindari kejenuhan siswa belajar daring. Selain itu, sejauh ini belum ada izin resmi untuk membuka sekolah untuk belajar tatap muka secara formal.
“Kita sebut non-formal karena siswa hanya boleh ke sekolah maksimal selama 2 jam dan tidak menggunakan seragam sekolah melainkan pakaian bebas,” ungkapnya.
Selain itu, Fatwir menyebutkan, pihaknya telah mengeluarkan instruksi sejak awal April 2021 lalu untuk mempercepat progres vaksinasi guru. Instruksi tersebut ditujukan kepada semua guru dan kepala sekolah diwajibkan untuk segera melakukan vaksin Covid-19 di pusat pelayanan kesehatan terdekat.
“Tujuannya, selain untuk membentuk kekebalan tubuh juga agar anak-anak dan orang tua merasa aman dan nyaman ketika kegiatan belajar tatap muka dimulai secara formal,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Disdik akan memberikan sanksi terhadap guru yang tidak mau divaksin Covid-19 karena alasan pribadi. “Sanksinya, guru akan kita panggil dan berikan sanksi administrasi. Tapi sampai sekarang belum ada guru yang tidak mau divaksin karena alasan pribadi,” demikian kata dia.