Lombok Tengah (Inside Lombok)- Setiap tahun ratusan hektare tanaman pertanian di Lombok Tengah selalu mengalami kekeringan. Pada musim tanam kali ini, sekitar seribu hektare di antaranya sudah terancam mengalami kekeringan.
“Setelah saya total kemarin, (angkanya) sekitar seribuan hektare. Tapi Insya Alloh itu bisa diselamatkan. Masih terancam saja,” kata Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Lalu Iskandar, Kamis (27/5/2021) di Praya.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengatur jadwal pengairan. Sehingga air dari hulu bisa sampai ke hilir. Dengan begitu, tanaman pertanian yang terancam mengalami kekeringan ini bisa diselamatkan.
Di samping itu, alat dan mesin pertanian yang ada juga digerakkan untuk melakukan pompanisasi di sumber-sumber air yang tersedia. Meski demikian, tanaman pertanian yang pada akhirnya akan gagal panen dianggap tidak terlalu merugikan petani.
Hal itu lantaran sebagian besar petani yang berada di wilayah yang sering mengalami kekeringan sudah mengikuti asuransi tani.
“Sebagian yang gagal ini juga langsung menjadi peserta asuransi. Jadi kita tidak perlu khawatir seandainya gagal (panen),”ujar Iskandar.
Wilayah yang menjadi langganan kekeringan tiap tahun di antaranya adalah kecamatan Praya Barat, Pujut, Praya Barat Daya, Praya Timur dan juga kecamatan Janapria.
“Setelah ditotal sekitar seribuan kekeringan. Belum berdampak kekeringan. Itu baru terancam (kekeringan) artinya masih bisa diselamatkan. Bukan kategori berat,”tandasnya.