Lombok Tengah (Inside Lombok)- Hingga saat ini, baru dua objek wisata di Lombok Tengah yang telah mendapatkan sertifikat protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan ramah lingkungan atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability). Itu artinya baru dua objek wisata di Lombok Tengah yang sudah mampu standar penerapan protokol CHSE tersebut.
“Desa yang sudah di nasional (bersertifikat CHSE) itu ada desa (wisata) Mertak Gunung Tunak dan desa adat Sade,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Lendek Jayadi, Kamis (10/6/2021) di Praya.
Di samping itu, sejauh ini sudah ada 20 hotel dan dua restoran yang sudah bersertifikat CHSE. Pihaknya sudah mengusulkan dan memprioritaskan sebanyak 41 objek wisata, baik itu desa wisata maupun wisata alam dan pantai untuk mendapatkan sertifikat CHSE tersebut.
“Itu yang prioritas skala cepat. Yang sudah keluar nasional ada dua. Termasuk wisata air terjun dan pantai. Tapi (sertifikat) setahun dulu baru keluar,”tandasnya.
Karenanya, untuk akselerasi sertifikasi ini, pihaknya sedang membentuk tim kerja baik yang akan berkolaborasi dengan tim dari pemerintah provinsi. Dengan begitu diharapkan seluruh hotel, restoran dan semua destinasi wisata di Lombok Tengah memiliki sertifikasi.
“Semua sudah diusulkan untuk dapat sertifikat. Mudahan dalam waktu dekat semua destinasi di Lombok Tengah bisa segera mendapatkan sertifikat karena merupakan bagian dari destinasi prioritas di KEK Mandalika,”imbuhnya.
Keuntungan bagi objek wisata yang sudah mengantongi sertifikat protokol CHSE akan mendapat prioritas rekomendasi dan promosi di tingkat pusat.