27.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaKesiapan Sekolah di Lobar untuk PTM Diklaim Sudah 85 Persen

Kesiapan Sekolah di Lobar untuk PTM Diklaim Sudah 85 Persen

Lombok Barat (Inside Lombok) – Sejauh ini kesiapan sekolah di Lombok Barat untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) diakui sudah 85 persen. Dari 400 Sekolah yang ada, sudah 125 yang mengajukan diri. Menyusul adanya instruksi dari Kemendikbudristek supaya sekolah dapat kembali dibuka untuk PTM pada Juli mendatang.

“Intinya kita ikut kebijakan pemerintah pusat, tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat”ujar Bupati Lobar, belum lama ini.

Dirinya mengaku saat ini memang, sekolah di Lobar yang diberikan izin untuk melaksanakan PTM hanya sebelas. Namun tidak menutup kemungkinan, pada Juli mendatang, pihaknya akan memberikan izin kepada semua sekolah yang mengajukan diri.

Dengan syarat telah terpenuhinya sarana dan prasarana pencegahan penularan covid-19 di sekolah tersebut.

“Akan kita buka (sekolah yang mengajukan izin), tergantung nanti kebijakan pusat” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dikbud Lobar, H. Nasrun mengaku sejauh ini dari 400 sekolah yang ada di Lobar, baru 125 yang sudah mengajukan izin dan diverifikasi.

“Terkait PTM di bulan Juli, kami sudah melakukan verifikasi di semua sekolah. Baik SD maupun SMP” ungkapnya, saat ditemui gedung DPRD Lobar, Senin (14/06/2021).

Kata dia, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi, kesiapan sekolah yang ada di Lobar untuk mengikuti PTM sendiri sudah mencapai angka hampir 85 persen. Termasuk dalam hal ini kelengkapan sarana dan prasarana sesuai Prokes.

Dirinya memprediksi, menjelang bulan Juli, sekolah yang mengajukan izin ini akan terus bertambah. Karena harapan Pemda, sekolah, peserta didik, hingga para orang tua berharap supaya sekolah bisa segera dibuka.

Karena saat ini, disebut Nasrun bahwa pemberian izin PTM ini tidak lagi ditentukan oleh zona covid lokasi sekolah tersebut. Tetapi berdasarkan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung pencegahan penularan covid. Serta bagaimana arahan dari pemerintah pusat.

“Nanti ada yang pakai sistem block dan shift. Tergantung jumlah peserta didik dan kapasitas sekolah” tandasnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer