25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPolisi Selidiki Rumor Dua Warga Lembar Meninggal Akibat Vaksinasi

Polisi Selidiki Rumor Dua Warga Lembar Meninggal Akibat Vaksinasi

Kasi Humas Polres Lobar Iptu I Gede Gumiarsa (kiri), bersama Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. Ahmad Taufik Fathoni (tengah) dan BDS (kanan), dalam pressconference di Polres Lobar. Sabtu (03/07/2021). (Inside Lombok/Humas Polres Lobar).

Lombok Barat (Inside Lombok) – Polisi dalami komentar yang menggiring opini publik bahwa adanya warga Lembar yang meninggal akibat divaksin covid-19.

Hal itu berawal, saat seorang warga berinisial BDS membuat status di akun media sosial miliknya. Atas meninggalnya dua orang temannya. Namun, dalam postingan itu, justru banyak komentar yang menimbulkan keresahan. Banyak warganet yang beranggapan bahwa kedua warga Lembar yang meninggal itu diakibatkan oleh vaksinasi covid-19.

“Dari hasil penyelidikan unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Lombok Barat, tidak ditemukan bukti kedua orang itu meninggal akibat divaksinasi,” kata Kapolres Lobar, AKBP Bagus S Wibowo, melalui Kasi Humas Polres Lobar, Iptu I Gede Gumiarsa, dalam keterangan tertulis yang diterima Inside Lombok, Sabtu (03/07/2021).

Bahkan, pihaknya melakukan pendalaman dan mengkonfirmasi pihak Puskesmas Jembatan Kembar. Ada pula keterangan yang diperolehnya dari Dikes Lobar. Bahwa kedua warga yeng meninggal tersebut belum menerima vaksinasi sama sekali. Karena saat hendak divaksin, keduanya dalam keadaan sakit, sehingga tidak diperbolehkan untuk suntik vaksin.

“Untuk sementara, kita masih menyelidiki dan mengintrogasi pemilik status (BDS). Sembari kita melakukan pendalaman terhadap akun-akun yang komentarnya menyebabkan kegaduhan” beber dia.

Sehingga dirinya berpesan kepada masyarakat, untuk jangan mudah melontarkan komentar yang dapat menyebabkan keresahan di media sosial.

Hal senada pun diungkapkan oleh Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. Ahmad Taufik Fathoni. Dari data yang dimiliki pihaknya, tidak ada nama kedua orang yang meninggal tersebut dalam data penerima vaksin covid-19. Hal itu, kata dia, dapat didukung juga oleh pernyataan dari istri, ibu, serta Kadus yang bersangkutan.

“Pernyataan dari istri, Kadus dan ibunya, bahwa pasien ini tidak pernah divaksin” tegas Fathoni.

“Kami juga sudah cek di aplikasi vaksinasi covid-19 untuk seminggu terakhir. Termasuk data penerima vaksin massal di pelabuhan Lembar pada Sabtu lalu juga keduanya tidak terdaftar sebagai penerima vaksin” beber dia.

Sehingga pihaknya tidak membenarkan bahwa adanya warga yang berinisial SP meninggal akibat vaksin. Namun, diakuinya bahwa keduanya memang memilii riwayat sakit. Dan dari hasil swab yang dilakukan menujukkan bahwa keduanya positif covid-19.

“Menyikapi informasi yang beredar diluar mengenai dua warga Lembar yang meninggal, keduanya memang positif covid-19 karena hasil swabnya sudah keluar” jelas dia.

Sementara itu, BDS sebagai pembuat status bela sungkawa itu mengaku tidak nengetahui bila statusnya dikomentari banyak orang. Dan justru menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Karena ia mengaku belum sempat membaca semua komentar yang ada di statusnya tersebut.

“Beliau itu (yang meninggal) adalah teman saya dari TK, SMP dan SMA. Jadi saya tidak ada maksud lain, cuma menginformasikan aja ke teman-teman yang lain biar ikut berbela sungkawa” akunya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer