24.5 C
Mataram
Selasa, 30 April 2024
BerandaBerita UtamaPolisi Selidiki Kasus Pencurian Mesin Pengolah Sampah di Kediri

Polisi Selidiki Kasus Pencurian Mesin Pengolah Sampah di Kediri

TPS3R Pancor Mas yang mangkrak di desa Motong Are, kecamatan Kediri. Kamis (08/07/2021). (Inside Lombok/Istimewa).

Lombok Barat (Inside Lombok) – Polsek Kediri tetap mengusut kasus pencurian mesin pencacah kompos dan pengayak sampah milik Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Pancor Mas, yang ada di desa Montong Are, kecamatan Kediri. Hilangnya mesin yang digunakan untuk memproses sampah itu disinyalir menjadi salah satu penyebab mangkrak alias tidak beroperasinya TPS3R itu.

“Ada dua alat TPS3R itu yang dicuri, yakni mesin pencacah kompos dan satu lagi mesin pengayak sampah” ungkap Kapolsek Kediri, Iptu Heri Santoso, saat dikonfirmasi, Kamis (08/07/2021).

Sehingga pihaknya saat ini tengah memburu pelaku dengan melakukan identifikasi lapangan. Setelah menerima laporan kehilangan itu pada 15 Januari 2021 lalu, pihaknya langsung melakukan pendalaman dengan menyerap berbagai informasi dari pelapor, pengurus TPS3R, serta pihak-pihak terkait lainnya.

“Dari laporan kerugian akibat dua mesin yang hilang itu mencapai Rp 30 juta” imbuh dia.

- Advertisement -

Namun hingga kini, barang bukti belum berhasil ditemukan. Dan penyelidikan belum ada yang mengarah ke pelaku pencurian tersebut.

“Karena waktu kejadian tengah malam dan tidak ada saksi yang melihat langsung aksi pencurian itu. Dan lokasi TPS3R ini juga cukup jauh dari pemukiman” bebernya.

Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan pendalaman dan tetap memantau lokasi-lokasi penjualan mesin pengolahan sampah dan barang rongsok lainnya.

“Namanya mesin, kan bisa saja dijual dan lokasi-lokasi penjualan itu tetap kita pantau” ringkasnya.

Atas kejadian itu, diungkap oleh Camat Kediri, Hermansyah, kini pengelolaan TPS3R itu pun akan diambil alih oleh pemerintah desa. Guna dapat memaksimalkan pengelolaannya yang selama ini sudah mangkrak, setelah diresmikan pada tahun 2020 lalu.

“Kami sarankan supaya pihak desa yang mengambil alih pengelolaannya” ujar Hermansyah.

Peralihan pengelolaan ini pun diakuinya memerlukan komunikasi dan koordinasi. Supaya ke depannya, pihak desa dapat menganggarkan biaya operasionalnya. Karena bila dikelola secara optimal, TPS3R itu dinilai dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar. Dengan menjual sampah plastik hasil pemilahan dan memanfaatkan sampah yang telah diolah menjadi pupuk kompos dan yang lainnya.

“Apalagi TPS3R ini bisa cukup membantu mengatasi persoalan sampah di Kediri” tandasnya.

- Advertisement -

Berita Populer