Lombok Barat (Inside Lombok) – ASDP cabang Lembar akui PPKM darurat Jawa-Bali dan pengetatan penumpang yang masuk melalui pelabuhan Lembar berdampak terhadap penurunan volume penumpang kapal. Bahkan jika dibandingkan dengan 2020 lalu, penurunan saat ini mencapai 50 persen.
“Dengan adanya pembatasan ini, dampaknya terasa sekali di kita (ASDP), kalau untuk penumpang” aku Manajer Usaha ASDP Lembar, Samiun, saat ditemui di Lembar, Jum’at (09/07/2021).
Karena pada Juli-Agustus ini diakuinya seharusnya menjadi bulan-bulan liburan masyarakat. Sebelumnya, pada masa sebelum pandemi dan adanya penyekatan, di masa-masa inilah penyedia jasa angkutan kapal dapat panen penumpang.
“Istilahnya itu, transportasi itu lagi panen lah di masa-masa ini. Tapi dengan adanya pandemi dan pembatasan seperti ini, anjloknya jauh sekali itu” keluhnya.
Bahkan penurunan penumpang yang ada di pelabuhan Lembar mencapai 50 persen lebih. Jika dihitung perbandingannya dengan penurunan selama setahun pandemi covid-19 ini berlangsung.
“Apalagi kalau kita bandingian dengan masa sebelum covid tahun 2019, kondisi penurunan saat ini bisa dikatakan sudah minus. Sampai minus 10 persen” bebernya.
Karena di masa liburan pada bulan yang sama pada Juli-Agustus 2019 lalu, penumpang kapal di pelabuhan Lembar perharinya bisa mencapai 2.000 lebih. Namun ketika Indonesia dihantam pandemi, penurunannya langsung dratis hingga 46 persen.
“Nah, sekarang PPKM lagi dari 46 persen itu penurunannya dibagi dua lagi” ujar dia.
Bahkan kapal yang beroperasi di pelabuhan Lembar pun saat ini sudah berkurang lima unit. Di mana sebelumnya ada 29 kapal yang beroperasi, kini tersisa 24 kapal.