Mataram (Inside Lombok) – Kondisi okupansi hotel di Kota Mataram disebut sudah mulai membaik. Setelah Kota Mataram berada pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, okupansi hotel meningkat menjadi 30-40 persen.
“Ada beberapa hotel yang kita survey, ada sekitar tiga hotel yang okupansinya naik dari yang tadinya 10-15 persen sekarang menjadi 30-40 persen,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi Kamis (26/8).
Peningkatan okupansi ini lanjut Denny, rata-rata terjadi di hotel berbintang. Sedangkan kondisi hotel non berbintang belum diketahui secara pasti.
“Peningkatan ini mungkin karena Kota Mataram sudah turun level. Sehingga kita PCR tidak lagi,” ujar Denny.
Peningkatan okupansi hotel banyak disumbang oleh kegiatan MICE dan wisatawan domestik. Sementara untuk wisatawan luar daerah, sejauh ini masih sangat kecil.
Untuk meningkatkan okupansi ini, Dinas Pariwisata Kota Mataram juga menggencarkan promosi. Salah satu upaya yang dilakukan saat ini yaitu kerjasama dengan rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada wisatawan.
“Wisatawan yang datang ke Kota Mataram kita jamin kesehatannya. Jadi siapapun yang sakit di hotel itu kami jemput,” ujarnya.
Untuk saat ini, Dinas Pariwisata juga tidak bisa mengembangkan promosi. Karena ditengah pandemi Covid-19, aktivitas masyrakat sangat di batasi.
Namun untuk mempermudah wisatawan, Dinas Pariwisata sudah membuat aplikasi “Suke Wisata Mataram”. Dalam aplikasi tersebut sudah dimuat kebutuhan para wisatawan. “Isinya itu macam-macam. Ada ojek wisata, hotel dan tempat makan di Mataram,” katanya.