Lombok Tengah (Inside Lombok)- Jalan bypass Bandara- Mandalika diyakini siap untuk menyambut kejuaraan dunia Superbike pada bulan November mendatang.
Secara keseluruhan, progres pembangunan infrastruktur pendukung sirkuit Mandalika tersebut sudah hampir 93 persen dan diyakini akan tuntas pada awal bulan Oktober ini.
“Pengerjaan yang harus diselesaikan tinggal 600 meter lagi. Diyakini awal bulan Oktober pembangunan akan selesai,”kata Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah, Rabu (22/9/2021) saat meninjau pembangunan jalan bypass tersebut.
Pemandangan jalan bypass juga sangat indah, terutama di ruas yang membelah gunung.
Selain itu, kualitas pembangunan jalan juga bagus. Dengan progres yang ada saat ini, dia yakin jalan bypass akan bisa dilewati oleh para pengunjung kejuaraan dunia Superbike maupun MotoGP.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB Reza Setiawan dalam kesempatan yang sama menyebutkan, total panjang jalan bypass Bandara-Mandalika yakni 17,363 km. Progres pengerjaan saat ini hampir 93 persen. Sementara pengaspalan tersisa sepanjang 14.900 meter lagi.
“Kami pastikan jalan ini siap untuk digunakan saat kejuaraan dunia Superbike,”ujarnya.
Dia mengakui kalau penuntasan pengerjaan jalan bypass molor dari target awal bulan September menjadi awal bulan Oktober.
Hal itu terjadi karena ada tambahan pekerjaan di bundaran jalan raya Songgong desa Sukadana.
Di mana, ada ada tanjakan dengan ketinggian sekitar 20 persen, tepatnya ketika keluar dari jalan bypass Mandalika belok ke kanan ke arah sirkuit Mandalika menuju ke jalan Provinsi. Ketinggian tanjakan itulah yang akan diturunkan menjadi 10 persen dengan panjang 235 meter.
“Itu yang jadinya (penuntasan pekerjaan) ke awal Oktober karena ada tambahan pekerjaan itu,”imbuhnya.
Penurunan tanjakan ini dilakukan supaya bisa dilalui oleh truk-truk yang membawa peralatan balapan di Sirkuit Mandalika.
Dia optimis pengerjaan bypass akan tuntas pada awal Oktober mendatang. Langkah percepatan yang dilakukan di sisa waktu yang tersedia ini adalah bekerja lembur untuk menuntaskan pekerjaan yang ada.
“Kita sudah izin dengan Pak Bupati dan Pak Camat untuk koordinasikan kita bisa bekerja sampai jam 12 malam. Sebelumnya kan sampai jam 6 sore sudah berhenti,”ujarnya.
