Mataram (Inside Lombok) –Jumlah pasien Covid-19 di Kota Mataram menurun drastis. Bahkan di dua rumah sakit darurat (RSD) yang disiapkan pemerintah telah kosong sejak beberapa waktu lalu.
Untuk itu Pemkot Mataram menutup sementara RSD yang disiapkan untuk pasien dengan gejala sedang – ringan tersebut. “Fasilitas itu sudah ditutup sejak beberapa hari yang lalu. Faskes atau rumah sakit yang ada masih sangat mencukupi untuk penanganan pasien Covid-19 kita sekarang,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika sekaligus Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa, Rabu (29/9).
Dengan penutupan RSD tersebut, maka semua tenaga medis yang ditugaskan sudah ditarik. Namun jika kedepan terjadi lonjakan kasus hingga fasilitas tersebut dibutuhkan kembali, maka pihaknya siap memfasilitasi.
“Dinamikanya seperti itu. Kalaupun nanti ada peningatan ekskalasi, maka kita siap lagi untuk mengoperasionalkannya,” jelas Nyoman.
Menurutnya, penyebaran Covid-19 di Kota Mataram saat ini sudah sangat landai. Sehingga pasien lebih banyak dirawat langsung di rumah sakit. Sementara RSD yang disiapkan di Fizz Hotel dan Nutama Hotel dengan kapasitas masing-masing 40 tempat tidur telah kosong.
Selain kedua hotel tersebut, penutupan sementara juga dilakukan untuk tempat isolasi terpadu di Hotel Grand Inn. Alasan penutupan juga sama, yaitu kosongnya masyarakat yang menjalani isolasi terpadu di fasilitas tersebut.
Sejak sepekan terakhir jumlah konfirmasi positif Covid-19 di Kota Mataram berada di bawah angka 10 kasus per hari. Misalnya, pada Selasa (28/9) lalu, jumlah yang terkonfirmasi positif hanya satu orang pasien. Kemudian pada Rabu (29/9), jumlah yang terkonfirmasi positif hanya empat orang pasien. Sedangkan pada Kamis (30/9) kemarin terkonfirmasi empat kasus baru dan satu pasien sembuh.
Dengan tambahan tersebut, total konfirmasi positif Covid-19 di Kota Mataram telah mencapai 7.039 kasus. Rinciannya, 6.683 orang pasien dinyatakan sembuh, 248 orang meninggal, dan 108 orang dalam masa perawatan.