27.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaKejar Target Herd Immunity, Vaksinasi Dosis Kedua Perlu Diatensi

Kejar Target Herd Immunity, Vaksinasi Dosis Kedua Perlu Diatensi

 

Vaksinasi dosis pertama di salah satu sekolah di Lobar. Selasa (19/10/2021). (Inside Lombok/Istimewa).

Lombok Barat (Inside Lombok) -Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar menekankan agar masyarakat bisa tetap mendapatkan penyuntikan vaksin Covid-19 tahap dua. Hal tersebut perlu menjadi atensi pemerintah daerah di tengah gencarnya vaksinasi tahap pertama. Di mana untuk mengejar herd immunity, 70 persen warga dari total penduduk harus tervaksinasi.

“Karena untuk vaksinasi tahap kedua itu, kita (Lobar) masih di angka 80 ribu lebih. Baru di angka kecil, hitungannya masih 15 persen,” ungkap Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. H. Ahmad Taufik Fathoni saat dikonfirmasi, Kamis (21/10).

Dengan capaian vaksinasi yang masih rendah tersebut, target untuk dosis kedua pun harus menjadi perhatian serius. “Dosis pertama kita kejar 70 persen, tapi jangan lupa dosis kedua itu juga. Tidak bisa juga dosis pertama itu harus 70 persen kita eyel-eyelan, tapi pikirkan juga yang dosis kedua,” tegas dia.

Fokus perhatian vaksinasi dosis kedua salah satunya bagi anak sekolah yang saat ini sudah rutin melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Sehingga penyuntikan vaksin diharapkan tuntas sebelum tahun depan, untuk mendorong PTM dilakukan secara menyeluruh.

“Anak-anak sekolah yang dosis kedua ini harus kita segerakan. Karena tidak menutup kemungkinan tahun depan jangan-jangan sudah tidak terbatas lagi (proses pembelajaran), dan sudah normal,” paparnya.

Terlebih salah satu syarat untuk melaksanakan PTM secara normal adalah sudah mengikuti vaksinasi lengkap. Fathoni juga membenarkan, bahwa Pemda Lobar saat ini tengah fokus mengejar target herd immunity. Kaitannya dengan peran Lobar sebagai penyangga KEK Mandalika yang menjadi lokasi gelaran event World Superbike (WSBK) dan MotoGP.

“Kalau kita masih di bawah 50 persen (vaksinasi dosis pertama) mungkin kita bisa mengabaikan dosis kedua, tapi sekarang wajib. Dosis kedua yang harus diutamakan,” jelas pria berkaca mata ini.

Diterangkan, rentang waktu efektivitas vaksin dari dosis pertama ke dosis kedua seharusnya tidak boleh lebih dari 28 hari. Namun, karena kondisi percepatan target untuk dosis pertama, Fathoni mengakui, banyak yang rentang waktunya melebihi tenggat tersebut.

“Tapi insyaallah masih tetap efektif, karena kita lihat sekarang kasus Covid-19 kita jauh menurun. Mungkin efek vaksin juga,” tandasnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer