Mataram (Inside Lombok) -Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah memberikan secara langsung bonus bagi atlet yang berhasil meraih medali pada gelaran PON XX Papua. Meskipun ditujukan untuk mengapresiasi para atlet, seremoni pemberian bonus tersebut malah berakhir ricuh.
Diterangkan Dr. Zul, kericuhan terjadi lantaran bonus pelatih tidak diberikan secara bersamaan pada saat pemberian bonus bagi para atlet PON XX Papua. Padahal pemberian bonus bagi pelatih kafilah STQ yang juga berhasil menyabet juara telah diberikan secara langsung sesuai yang dijanjikan.
Pemberian bonus bagi atlet PON XX Papua memang dilakukan bersamaan dengan pemberian bonus bagi Kafilah STQ yang juga sukses menyabet juara di tingkat nasional. “Pelatih STQ kan dapat (bonus), sementara pelatih olah raga kok enggak dapat. Itu saja sih masalahnya,” ujar Gubernur
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diterima dari kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, nama-nama pelatih PON belum diserahkan dengan lengkap. Sehingga membuat pemberian bonus untuk pelatih PON ditunda hingga semua administrasi lengkap.
“Nama-nama belum diserahkan. Bagaimana mau diserahkan bonusnya. Tetapi karena administrasinya belum lengkap kan,” ujarnya. Untuk persoalan teknis seperti kelengkapan administrasi, Dr. Zul mengakui tidak mengetahui secara detail. Sehingga kondisi saat ini akan menjadi evaluasi kedepannya.
Disamping itu, Gubernur NTB menyerahkan bonus secara langsung kepada para atlet, kafilah STQ NTB yang mendapatkan juara serta pelatih STQ.
Jumlah bonus yang diberikan kepada para kafilah STQ dan atlet sama. Yaitu atlet yang mendapatkan medali emas mendapatkan bonus Rp300 juta, medali perak Rp200 juta, dan medali perunggu Rp100 juta.
Untuk kafilah NTB yang mendapatkan juara satu sebesar Rp300 juta, juara III Rp100 juta, dan pelatih untuk juara mendapatkan bonus sebesar Rp50 juta. Selain itu, juara harapan bonus yang diberikan sebesar Rp25 juta, bonus pelatih sebesar Rp15 juta dan peserta kafilah Rp10 juta.