Lombok Tengah (Inside Lombok) –
Kerajinan perak yang diproduksi oleh para pengrajin di Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya menjadi salah satu produk unggulan Lombok Tengah. Kecantikan hasil kerajinan tersebut bahkan membuatnya disiapkan jadi suvenir atau merchandise saat ajang World Superbike (WSBK).
Kerajinan perak yang akan dijajakan saat WSBK nanti sudah disiapkan oleh para pengrajin. Mulai dari bros, liontin, anting maupun cincin. Perhiasan- perhiasan tersebut berbahan cangkang kerang mutiara yang dibentuk jadi berbagai bentuk yang dibalut ukiran perak serta tembaga. Hasilnya adalah produk kerajinan yang berkelas.
Selain itu, ada model perak terbaru yang akan ditampilkan para pengrajin saat WSBK nanti, yakni berbentuk model Sirkuit Mandalika. Hal itu disesuaikan dengan penjualan produk perak saat event WSBK nanti.
“Kita siapkan yang akan diminati sama orang luar (wisatawan). Tapi ini sedang dalam produksi yang bentuk sirkuit ini, juga yang cincin-cincin sedang dibuat,” ujar salah satu pengrajin perak Desa Ungga, Madani ketika ditemui saat kegiatan fashion show di Kantor Bupati Lombok Tengah beberapa waktu lalu.
Adapun ajang WSBK diyakini akan menjadi berkah bagi para pengrajin. Sehingga mereka tidak ragu merogoh kocek sebagai modal untuk memproduksi berbagai aksesoris perak.
“Kalau untuk sekarang ini sekitar Rp15 juta untuk modal awal bahkan lebih itu untuk saya saja belum pengrajin yang lain,” katanya.
Jumlah perak yang akan dibawa saat event WSBK nanti menurutnya ada ratusan biji. Harganya pun beragam, termurah seharga Rp950 ribu sampai jutaan. Harga tersebut tergantung tingkat kesulitan pembuatan dan juga mutiara serta motifnya.
“Satu model kerajinan itu kadang-kadang dua Minggu tergantung tingkat kesulitannya,” katanya. Ada sekitar tiga orang perwakilan yang akan mewakili pengrajin nantinya yang akan berjualan di stand yang disiapkan saat ajang WSBK.
Produk kerajinan perak desa Ungga dinilai sangat dijaga kualitasnya. Sehingga Ungga kesohor dengan kerajinan perak. Perak produksi desa Ungga juga banyak dipasarkan ke luar negeri dan diborong oleh pejabat ibu kota maupun di dalam daerah. “Kalau saya pribadi yang pesan Ibu Kapolda,” tandasnya. (irs)
