Mataram (Inside Lombok) – Tim Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menemukan seorang bocah bernama Faisal (6) sudah dalam kondisi meninggal dunia setelah terbawa banjir di Sungai Mbaju, Desa Risa, Kabupaten Bima.
Korban terbawa arus banjir ketika kedua orang tuanya sibuk bercocok tanam di sawah, pada Rabu, sekitar pukul 16.30 WITA.
Korban ditemukan di Jembatan Merah, Desa Pandai, Kecamatan Woha, sekitar pukul 17.41 WITA, oleh anggota Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Bima yang melakukan pencarian bersama warga setempat.
“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 500 meter dari lokasi pertama terbawa banjir,” kata Kepala Pos SAR Bima, Ariansyah Sosilo, ketika dihubungi dari Mataram.
Dari informasi yang diperoleh anggota Pos SAR Bima, kejadian bermula ketika korban bermain di pinggir Sungai Mbaju seorang diri. Tiba-tiba bocah tersebut terpeleset dan jatuh ke dalam sungai yang sedang banjir.
Kedua orang tua korban yang bercocok tanam di sawah yang letaknya tidak jauh dari lokasi kejadian kemudian melakukan pencarian sambil meminta tolong kepada warga untuk membantu mencari.
Camat Woha, Irfan, yang mendapatkan laporan dari warga kemudian meneruskan laporan tentang orang hanyut di sungai sekaligus meminta bantuan kepada Pos SAR Bima, untuk membantu melakukan pencarian.
“Lima personel Pos SAR Bima membantu upaya pencarian bersama warga. Korban akhirnya ditemukan setelah dilakukan pencarian sekitar satu jam,” kata Ariansyah.
Jenazah Faisal kemudian dibawa oleh kedua orang tuanya bersama warga ke rumah duka di Dusun Rade, Desa Sakuru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima. (Ant)