24.5 C
Mataram
Selasa, 30 April 2024
BerandaBerita UtamaSebagaian Wilayah Kebanjiran, Curah Hujan di Lobar Jadi yang Tertinggi 19 Tahun...

Sebagaian Wilayah Kebanjiran, Curah Hujan di Lobar Jadi yang Tertinggi 19 Tahun Terakhir

Lombok Barat (Inside Lombok) – Intensitas hujan yang terjadi pada Senin (06/12) dini hari di hampir seluruh wilayah Lombok Barat tercatat menjadi yang terderas dalam 19 tahun terakhir, setelah tahun 2002 silam. Hujan deras tersebut bahkan menyebabkan banjir dan longsor di Kecamatan Batulayar, Gunungsari dan Sekotong.

Forecaster Staklim Lobar, Nindya Kirana menyebut curah hujan di Kecamatan Gunungsari pada Senin kemarin menjadi yang terderas jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di pulau Lombok.

“Berdasarkan hujan yang kita ukur dari pagi, curah hujan di Gunungsari dan sekitarnya mencapai 216 milimeter,” jelas Nindya saat dikonfirmasi, Senin (06/12/2021).

Curah hujan tersebut jauh lebih tinggi dibanding rata-rata curah hujan biasanya. Pada umumnya curah hujan normal hanya 100 milimeter per hari. Dengan peningkatan curah hujan tersebut, potensi bencana hidrometrologi akibat tingginya curah hujan itu tak bisa dihindari.

- Advertisement -

Dari pantauan Inside Lombok, hingga Senin malam beberapa titik banjir di Gunungsari belum sepenuhnya surut. Karena arus sungai yang datang dari hulu pun masih mengalir deras membawa material seperti ranting dan batang pohon.

“Curah hujan harian tertinggi di wialayah itu pernah sampai 185 milimeter, yang terjadi pada 29 November 2002 dulu,” tuturnya.

Cuaca ekstrem ini disebutnya sebagai dampak badai La Nina yang masih terjadi saat ini. Badai tersebut diprediksi akan berlanjut hingga awal tahun depan.

Prakirawan Iklim BMKG Kediri, Restu Patria Megantara menyampaikan hal yang sama. Saat ini, curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sudah mulai dirasakan merata hampir di seluruh wilayah NTB.

Kondisi ini diakuinya sesuai dengan apa yang diperkirakan oleh BMKG. Bahwa musim hujan sudah mulai meningkat sejak Oktober lalu, dan diprediksi akan berlangsung hingga Februari, bahkan Maret tahun 2022 mendatang.

“Kondisi hujan dan La Nina ini diperkirakan akan berlangsung sampai Februari atau Maret tahun depan,” pungkasnya.

Ia mengimbau untuk pentingnya mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi yang diakibatkan curah hujan yang tinggi.(yud)

- Advertisement -

Berita Populer