26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaCerita Warga Guntur Macan: Baru Terima Rumah Setelah Gempa, Kembali Tergusur Karena...

Cerita Warga Guntur Macan: Baru Terima Rumah Setelah Gempa, Kembali Tergusur Karena Banjir

Lombok Barat (Inside Lombok) – Tidak sedikit warga yang menjadi korban gempa tiga tahun lalu harus kembali meringis akibat banjir yang menerjang sebagian wilayah Lombok Barat (Lobar) pada Senin (6/12) kemarin. Pasalnya, rumah tahan gempa (RTG) yang baru saja mereka terima kembali roboh tergerus derasnya banjir yang datang tanpa basa-basi.

Kondisi tersebut salah satunya terjadi di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari. Antara lain di Dusun Baret Kokok, tercatat ada tiga rumah yang rusak hingga sekitar lima kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.

Sepintas terlihat bantuan RTG itu seolah ada di pinggir sungai. Padahal, rumah itu awalnya diapit sawah, yang kini berubah menjadi sungai akibat aliran air bah. “Rumah kami ini rumah bantuan gempa yang dulu. Sekarang rusak, roboh,” ujar Baharudin, salah satu warga Dusun Baret Kokoq Desa Guntur Macan saat ditemui di depan rumahnya. Selasa (07/12/2021).

Ia menuturkan, rumahnya bahkan terbelah dua akibat derasnya debit air yang mengalir. Kini rumah itu tak lagi berani dimasuki, apalagi untuk ditempati kembali. Bahkan, sawah yang ada tepat di depan dan di samping rumah itu kini berubah menjadi sungai.

“Dari malam turun hujan deras sampai jam delapan pagi, hari Senin itu. Langsung datang banjir dan merusak ini sudah bangunan (rumah, red) ini,” tuturnya.

Bagaimana tidak, pondasi rumahnya dan beberapa orang lain di kawasan itu tergerus derasnya banjir bandang yang datang. Mereka tak ada yang berani masuk, karena cuaca di kawasan itu masih belum bersahabat. Di sisi lain, kondisi tanah yang masih labil juga memunculkan kekhawatiran tersendiri.

Sekarang Baharudin hanya bisa meratapi rumahnya dari kejauhan. Bahkan di sepanjang jalan menuju rumahnya dan rumah warga lainnya, jalanan masih dipenuhi pasir, lumpur dan bebatuan. Bahkan batang pohon yang tumbang dan terbawa air bah pada Senin pagi belum bisa dibersihkan sepenuhnya.

“Kita berharap supaya dapat bantuan untuk diperbaiki lagi,” ucapnya pasrah. Kini ia dan beberapa warga lain yang terdampak di dusun itu belum tersentuh bantuan. Khususnya untuk kebutuhan mendesak lainnya seperti obat-obatan, selimut, matras, popok hingga susu bayi. Karena di sana juga ada bayi yang bersyukurnya bisa diselamatkan.

“Di sini belum ada bantuan, cuma kemarin (Senin, red), ada yang ke sini bawa nasi bungkus,” ucap Bahar. Kejadian itu membuat ia dan keluarganya kembali mengenang kisah pilu gempa Lombok yang meluluhlantakkan rumahnya tiga tahun yang lalu. Kini rumahnya kembali tergusur oleh bencana yang berbeda. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer