Lombok Tengah (Inside Lombok) – Bank Dunia menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan investasi ayam dan jagung terintegrasi di Kabupaten Lombok Tengah. Anggaran hingga puluhan miliar akan disiapkan untuk pengembangan dua komoditas tersebut.
“Sekarang masih tahap penjajakan, sedang disurvei luas lahan yang akan digunakan. Termasuk juga berapa ekor ayam yang akan diberikan,” ujar Kepala Bappeda Lombok Tengah, L. Wiranata usai menerima perwakilan dari Bank Dunia di Kantor Bupati, Jumat (10/12/2021).
Tiga kecamatan disiapkan sebagai percontohan pengembangan jagung dan ayam tersebut. Antara lain Kecamatan Praya Tengah, Praya Timur dan Kecamatan Praya. Ketiganya diharapkan akan menjadi model sebelum dikembangkan ke kecamatan yang lain.
Terkait soal luas lahan yang dibutuhkan, Wiranata mengaku belum menerima rincian pasti. Termasuk berapa ekor ternak per kelompok binaan yang akan diberikan. Pihak Bank Dunia disebutnya masih melakukan survei lapangan terkait program yang rencananya akan berlangsung selama lima tahun tersebut.
“Pola pemberian dana bantuan dari Bank Dunia sendiri masih belum jelas, apakah bersifat kredit lunak ataukah gratis. Sebab pembicaraan ke arah itu belum dilakukan. Yang pasti kehadiran Bank Dunia sangat diharapkan,” tandasnya.
Bupati Lombok Tengah, H. L. Pathul Bahri mengatakan pemerintah daerah sangat antusias dengan rencana Bank Dunia tersebut. Terutama dengan proyeksi positif untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Dengan adanya bantuan tersebut, kelompok tani dan peternak akan semakin sejahtera.
“Saya minta kepada Sekda, Dinas Pertanian dan Bappeda untuk mengawal dan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan dari Bank Dunia. Termasuk penyiapan lahan,” ujarnya. Diterangkan Bupati, komoditas jagung diharapkan akan menjadi pakan bagi ayam sehingga tidak lagi membeli pakan dari luar. Begitu pula dengan daging ayam yang bisa memenuhi kebutuhan di sektor pariwisata khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. (irs)