Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemda Kabupaten Lombok Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah menyiapkan langkah mengatasi peningkatan volume sampah saat balap dunia MotoGP digelar pada Maret 2022 mendatang.
Persiapan perlu dilakukan berkaca dari peningkatan volume sampah saat ajang World Superbike (WSBK) pada November lalu. Di mana volume sampah tercatat mencapai 24 ton selama empat hari kegiatan.
“Empat hari saja waktu WSBK itu sampai 24 ton sampah. Apalagi nanti saat MotoGP yang diperkirakan akan lebih banyak penonton. Sehingga kita siapkan skenario biar itu tidak terlalu besar tumpukan sampah,” ujar Kepala DLH Lombok Tengah, Supardiono, Selasa (14/12/2021) di Praya.
Sejumlah upaya yang akan dilakukan pihaknya ke depan saat ajang MotoGP adalah menempatkan tempat pembuangan sementara (TPS) di beberapa titik krusial. Karena bagaimanapun, tumpukan sampah saat WSBK menjadi salah satu keluhan para pengunjung yang datang menonton ajang balap dunia tersebut.
“Selain itu kita akan berkoordinasi dengan EO (Event Organizer) supaya volume sampah nanti bisa ditekan,” imbuh Supardiono.
Di satu sisi, diakui juga sampah-sampah rumah tangga di Desa Kuta banyak berserakan di beberapa tempat. Sehingga mengurangi keindahan objek wisata Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berada di Desa Kuta.
Terkait hal ini, DLH sejatinya telah membentuk Kelompok Masyarakat Peduli Sampah (KMPS) di masing-masing desa, termasuk Desa Kuta. Akan tetapi, diakuinya KMPS tersebut memang belum berjalan optimal.
Untuk itu, keberadaan KMPS ke depan akan lebih diefektifkan lagi. Salah satu fungsi KMPS adalah memberdayakan masyarakat yang ada di masing-masing desa untuk mengelola sampah dengan melakukan pemilahan sampah.
“Dengan begitu, sampah yang masuk ke TPA (tempat pembuangan akhir) itu sudah benar-benar tahap akhir. Untuk sampah-sampah yang bisa diolah seperti sayuran itu jangan dibuang. Tapi bisa dijadikan kompos di tingkat RT,” katanya. (irs)