Lombok Barat (Inside Lombok) – Sebanyak 120 peserta didik SDN 4 Batulayar saat ini harus melanjutkan kegiatan belajar mengajar di tenda pengungsian. Pasalnya, hingga kini mereka masih dilarang kembali ke lokasi sekolah mereka, sebab kondisi cuaca yang dinilai belum aman.
“Belum boleh kami kembali ke sekolah, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Soalnya, tanah di atas gedung sekolah kami sangat labil,” tutur Kepala Sekolah SDN 4 Batulayar, Sahrep saat dikonfirmasi, Selasa (14/12/2021).
Diterangkan, pihak BPBD hingga Dikbud Lobar telah mengeluarkan imbauan agar mereka tidak melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu, hingga waktu yang belum dapat dipastikan.
“Karena di bukit yang ada di atas sekolah ada retakan yang mengkhawatirkan bagi keselamatan peserta didik dan juga warga sekitar,” imbuhnya.
Kini mereka difasilitasi dua tenda di pengungsian untuk melancarkan kegiatan belajar mengajar (KBM). Terlebih semakin dekat waktu menjelang penilaian akhir semester, yang rencananya akan dilaksanakan mulai dari 20 Desember mendatang.
“Jadwal penilaian akhir semester ini akan dimulai tanggal 20 Desember. Sesuai dengan surat edaran dari Dikbud Lombok Barat,” jelasnya.
Ratusan peserta didik SDN 4 Batulayar tersebut dibagi menjadi dua kelompok, sesuai dengan jumlah tenda yang tersedia. Dirinya mengaku saat ini sebagian besar peserta didiknya harus tinggal sementara di pengungsian, hingga situasi dan kondisi di kawasan rumah mereka dikatakan aman.
“Kita bagi jadi dua kelompok, ada kelompok tinggi yang terdiri dari kelas IV, V dan VI. Kelas rendah terdiri dari kelas I, II dan III. Karena tenda yang tersedia saat ini hanya dua” pungkasnya. (yud)