Mataram (Inside Lombok) – Perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika masih menunggu tiga bulan lagi. Walaupun begitu, dampaknya bagi sektor pariwisata mulai terasa. Salah satunya terlihat dari okupansi hotel untuk periode Maret saat event berlangsung telah mencapai 90 persen.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Yono Sulistyo menerangkan okupansi hotel di periode peak season pada 18-21 Maret 2022 naik cukup tinggi. Terutama jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2021 masih terbilang sedikit, karena setelah tahun baru tidak banyak pesanan masuk.
“MotoGP saya lihat okupansi di periode peak season sudah 90 persen, kadang-kadang hotel sudah meng-close (pesanan kamar) itu, padahal belum 100 persen,” ujar Yono saat dikonfirmasi, Jumat (24/12).
Diterangkan, banyaknya pesanan yang sudah masuk pada momentum event tersebut cukup membahagiakan. Terutama hotel di kota seperti di Mataram sudah terisi penuh di periode MotoGP Maret 2022 mendatang.
Untuk itu, beberapa hotel menutup pesanan sebelum 100 persen. Karena dikhawatirkan ada fasilitas yang kurang bagus, sehingga mereka tidak berani menjual habis kamar hotelnya.
“Kalau ada kerusakan di satu kamar misalnya AC tidak hidup, bisa kita pindahkan ke kamar lainnya. Supaya tamu-tamu tidak kecewa menginap di hotel,” katanya.
Banyaknya pesanan kamar hotel di Kota Mataram disebut mengikuti jumlah penonton MotoGP yang diperkirakan mencapai 100 ribu orang. Tinggi permintaan kamar juga sejalan dengan naiknya harga kamar hotel, di mana demand dan supply (permintaan dan ketersediaan) turut berpengaruh.
“Walaupun harga naik, tetap dibayar para tamu. Banyak dipengaruhi oleh demand dan supply, dan itu mengakibatkan semua hotel memberikan bar satu. Artinya harga terbaik paling mahal,” katanya.
Yono menyebutkan, kenaikkan tinggi harga hotel yang cukup melonjak terlihat di wilayah Mandalika. Sedangkan untuk di kota Mataram kenaikkan tidak terlalu mencolok untuk harga kamar yang ditawarkan.
“Saya lihat di Mataram kenaikan tidak terlalu mencolok dibandingkan destinasi lain seperti di Mandalika, kenaikan bikin kaget juga. Karena aksesnya juga dekat (dengan sirkuit), ya wajar-wajar saja (ada kenaikan harga),” tandasnya. (dpi)