Lombok Tengah (Inside Lombok) – Akibat bangunan lapuk, satu ruang kelas SDN Rarung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah ambruk.
Kepala Sekolah SDN Rarung, Taisir, kepada Inside Lombok, Rabu (29/12/2021) menerangkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar dua pekan lalu. Beruntung sekolah tersebut ambruk saat malam hari. Sehingga tidak ada korban jiwa.
“Seminggu sebelumnya kayu plafon yang jatuh. Tapi kami prediksi itu akan ambruk. Sehingga kami keluarkan meja dan buku-buku. Tiga hari setelah itu atapnya benar ambruk,” terangnya.
Dari pantauan Inside Lombok, kondisi bangunan sekolah SDN Rarung memang memprihatinkan. Saat ini, hanya ada satu ruang kelas yakni kelas IV yang ambruk. Akan tetapi, kerusakan tersebut dipastikan akan menyebar ke ruangan kelas yang lain karena kondisi bangunan sama-sama lapuk sebab tidak pernah diperbaiki selama bertahun-tahun.
Selain ruang kelas tersebut, terdapat dua bangunan yang dulunya dipakai sebagai perpustakaan dan kantor sekolah juga sudah tidak layak pakai karena rusak akibat gempa 2018 lalu.
“Kita sudah ajukan perbaikan sejak tahun 2019 lalu kepada pemerintah daerah, terutama untuk perbaikan perpustakaan itu. Tapi kami tidak tahu kendalanya di mana sehingga belum juga ada perbaikan,” jelasnya.
Dikatakan Taisir, begitu ruang kelas IV ambruk, pihaknya bersama dengan pihak desa sudah mendatangi Wakil Bupati Lombok Tengah, H. M. Nursiah untuk melapor dan berharap dengan begitu segera ada tindak lanjut perbaikan.
Dia pun merasa beruntung karena beberapa hari lalu Wakil Bupati sudah turun mengecek kondisi sekolah tersebut.
“Alhamdulilah ada signal akan diperbaiki. Kami harapkan ini diperbaiki secara total tapi itu tergantung dari analisis tim ahli dari Dinas Pekerjaan Umum yang melakukan penilaian,” ujarnya.
Perbaikan sekolah tersebut diharapkan segera terealisasi, meski diakui tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sehingga untuk sementara, Pemda akan memberikan tenda untuk dipakai belajar oleh anak-anak yang tidak memiliki ruang kelas saat anak-anak sudah mulai masuk sekolah lagi.
Jumlah murid di sekolah tersebut sebanyak 77 orang yang terdata dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Selama ini, sebagian siswa juga belajar di teras sekolah karena ada ruang kelas yang dipakai sebagai ruang guru dan kantor sekolah. (irs)