Mataram (Inside Lombok) – Jelang tahun baru, harga telur di pasaran mengalami lonjakan. Untuk menekan kenaikan harga salah satu kebutuhan pokok tersebut, Dinas Pertanian Kota Mataram kembali memberikan rekomendasi agar telur dari luar daerah bisa masuk.
Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli mengatakan jumlah telur yang didatangkan yaitu sebanyak 20 ton. Pasokan itu untuk memenuhi kebutuhan pada saat tahun baru.
“20 ton yang kita masukkan kemarin, untuk kebutuhan tahun baru biar tidak ada lonjakan harga,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (29/12) di Mataram.
Berdasarkan informasi yang diterima persediaan telur di peternak lokal sudah mulai berkurang. Sehingga berdampak pada lonjakan harga di pasar.
Disebutkan, harga telur di pasar saat ini mencapai Rp41-42 ribu per tray. Di mana sebelumnya, salah satu kebutuhan pokok tersebut bisa diperoleh dengan harga Rp37-38 ribu per tray.
“Tidak sih terlalu tinggi (harganya). Kalau agak siangan juga turun lagi harganya. Karena untuk normalnya itu Rp38 – 40 ribu per tray. Itu sudah normal,” ujarnya.
Diterangkannya, harga telur lokal disebut lebih mahal jika dibandingkan dengan produksi yang didatangkan dari luar daerah. Di mana, harga telur lokal mencapai hampir Rp50 ribu per tray.
Diakui Mutawalli, produksi telur lokal lebih besar jika dibandingkan dari luar daerah. “Yang 20 ton yang kita datangkan sekarang itu dari Bali. Ini nanti ada pengawasannya dari Karantina. Kita juga akan distribusi 20 ton ini untuk masyarakat Kota Mataram,” katanya.
Puluhan ton telur yang didatangkan dari luar daerah tersebut hanya sebagai tambahan, dan untuk menekan harga agar tidak terlalu tinggi. Mengingat produksi telur di peternak lokal tetap tersedia. Sementara kebutuhan masyarakat untuk konsumsi telur mencapai sekitar lima ton per hari.
Sementara itu, salah seorang pedagang telur di Pasar Kebon Roek Ampenan, Masmu’ah menyebutkan harga telur yang dijual yaitu sebesar Rp48 ribu per tray. Di mana sebelumnya Rp45 ribu per tray.
Kenaikan harga telur ini, lanjutnya, sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. “Kita tidak tahu kalau dari luar. Soalnya kita hanya jual lokal saja,” jelas Masmu’ah. (azm)