27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaSiswa SD di Mataram Terima Vaksinasi Covid-19: “Rasanya Kayak Digigit Semut”

Siswa SD di Mataram Terima Vaksinasi Covid-19: “Rasanya Kayak Digigit Semut”

Mataram (Inside Lombok) – Pelayanan vaksinasi Covid-19 di Kota Mataram khususnya di SDN 34 Cakranegara untuk anak usia 6-11 tahun berjalan lancar. Bahkan sejumlah siswa menganggap suntikan vaksinasi rasanya seperti digigit semut.

“Kita tidak takut disuntik. Itu rasanya kayak digigit semut, tapi semut yang agak besar itu,” kata salah seorang siswa kelas III di SDN 34 Cakranegara, Ade, Selasa (4/1) pagi.

Pada saat disuntik, lanjut Ade, tidak ada perasaan takut sama sekali. Karena pemberian vaksin juga demi kesehatan dan terhindar dari Covid-19, dirinya dan teman-teman yang lain mengikuti anjuran pemerintah.

“Kalau dampaknya tidak apa-apa. Saya tidak ngantuk juga. Biasanya aja dah,” tuturnya. Sebelumnya, Ade sudah mendapatkan izin dari orang tuanya untuk disuntik vaksin. Sehingga selama pemberian vaksin di SDN tersebut berjalan lancar. “Sudah saya izin sama orang tua, dan diizinkan,” sambungnya.

Sementara salah seorang wali murid di SDN 34 Cakranegara, Ayu mengatakan, sebelum pelayanan vaksin Covid-19 untuk para siswa sudah ada pemberitahuan dari pihak sekolah. “Saya tidak khawatir. Karena saya sudah divaksin dan biasa saja,” ujarnya.

Selain itu, orang tua juga memberikan motivasi kepada anak-anak agar tidak ada perasaan takut disuntik. “Saya kasih tahu sih dia kalau suntik ini kayak suntik imunisasi,” katanya.

Ayu berharap, setelah vaksin kepada anak usia 6-11 tahun digelar, pembelajaran tatap muka (PTM) penuh bisa segera terlaksana. Karena selama ini peserta didik lebih banyak menggunakan sistem daring.

“Kalau sistem daring ini kita yang capek di rumah. Jadi kita harapkan bisa segera menerapkan secara langsung, sama virus Corona juga cepat hilang,” harapnya.

Kepala SDN 34 Cakranegara, I Gede Saputra mengatakan jumlah siswa yang menjadi sasaran vaksin di sekolahnya sebanyak 169 siswa. Namun sejumlah siswa juga sudah melakukan vaksinasi secara mandiri di fasilitas kesehatan.

“Ada yang sudah vaksin di luar secara mandiri, karena orang tuanya seorang perawat. Sama satu orang siswa juga tidak bisa divaksin karena ada penyakit bawaan,” terang Gede.

Dijelaskan, sebelum pelaksanaan vaksin pihak sekolah sudah memberikan formulir untuk mengetahui kondisi kesehatan peserta didik. Dalam formulir tersebut juga disertakan persetujuan orang tua siswa.

“Kita memberikan kartu kendali yang harus diisi oleh orang tua. Dalam kartu kendali itu berisi pertanyaan berkaitan dengan penyakit anak dan sebagainya dan di sana juga ada persetujuan orang tua,” katanya.

Ditargetkan, pelayanan vaksinasi di SD tersebut akan dilakukan selama sehari. “Kita targetkan begitu, sehari ini semua siswa sudah divaksin,” pungkasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer