31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaSikapi Video Dugaan Ujaran Kebencian, Puluhan Ribu Jamaah di Lotim Gelar Aksi...

Sikapi Video Dugaan Ujaran Kebencian, Puluhan Ribu Jamaah di Lotim Gelar Aksi Damai

Lombok Timur (Inside Lombok) – Puluhan ribu warga Lombok Timur (Lotim) memadati Kantor Bupati Lotim, Rabu (5/1). Mereka adalah jamaah TGH. Muhammad Ali Batu yang menggelar aksi damai, menyikapi gejolak yang muncul akibat ceramah kontroversial salah satu tokoh Pondok Pesantren As-Sunnah Bagik Nyaka yang viral beberapa waktu belakangan.

Dalam aksinya, massa mengecam ceramah Ustad Mizan Qudsiyah terkait ziarah makam. Pasalnya, apa yang disampaikan dinilai tidak menghargai makam para ulama yang sangat dihormati masyarakat Lombok, termasuk makam TGH. Muhammad Ali Batu.

“isi ceramah itu telah melukai hati kami. Sebagai warga yang beradab, jangan anarkis. Utamakan kesopanan kita sebagai keturunan Datok Ali Batu,” ujar TGH. Guntur Halba saat menyampaikan orasinya di kesempatan tersebut. Pihaknya menekankan aksi damai yang dilakukan tanpa anarkisme, sekaligus menekankan agar Bupati dan Kapolres terus mengawal kasus tersebut.

Melalui aksi damai tersebut, massa memberikan beberapa tuntutan. Antara lain meminta Bupati Lotim menindak tegas pihak yang menyampaikan ujaran kebencian dan intoleran, serta mengawal proses hukum yang berlangsung.

Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy yang menemui massa aksi secara langsung menyampaikan apresiasi. Ia mengaku baru melihat massa aksi yang benar-benar tertib.

Untuk itu, Sukiman menyebut pihaknya telah menerima tuntutan massa agar Ustad Mizan Qudsiyah menjalani proses hukum sebagaimana mestinya. “Siapa yang menghina para pendahulu ulama (dan) leluhur, maka dia tidak mengetahui sejarah. Dan (terkait) tuntutan massa, kami sedang memprosesnya,” ungkap Bupati.

Kapolres Lotim, AKBP. Herman Suriyanto menambahkan bahwa masyarakat diharapkan tenang dan menjaga kondusifitas. Terlebih apa yang menjadi tuntutan massa sedang dalam proses, baik dugaan ujaran kebencian dan intoleran.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan tidak ada pihak yang main hakim sendiri atau berbuat anarkis. “Semuanya kita minta untuk tenang, agar proses bisa berjalan lancar,” jelasnya. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer