Mataram (Inside Lombok) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB menargetkan pengangguran terbuka tahun 2022 bisa menurun menjadi 2,4 persen atau sebanyak 64 ribu pengangguran. Mengingat di 2021 jumlah pengangguran terbuka NTB mencapai 82 ribu atau sebesar 3,01 persen.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gde Putu Aryadi menyebutkan jumlah angkatan kerja di Provinsi NTB yaitu sebanyak 2,7 juta. Dengan banyaknya kegiatan yang ada di NTB, jumlah pengangguran diprediksi akan terus menurun.
“Pengangguran terbuka kita tahun 2020 itu dibandingkan tahun 2021 itu menurun. Sekarang angka pengangguran kita akhir 2021 itu 3,01 persen dari jumlah angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja kita 2,7 juta. Itu artinya jumlah angka pengangguran kita kalau 3,01 persen itu 82 ribu,” ungkapnya.
Selain banyaknya kegiatan yang akan digelar, penurunan angka pengangguran juga diupayakan melalui adanya kebijakan industrialisasi. Antara lain dengan menyiapkan pelatihan berbasis penempatan kerja. “Jadi tahun ini kita targetkan itu di bawah 3 persen,” ujarnya.
Berdasarkan data statistik yang ada, penyumbang pengangguran terbesar di NTB yaitu perguruan tinggi dan SMA/SMK sederajat. “Nah ini sekarang pola penanganan kita ini ada kolaborasi dengan lembaga pelatihan pendidikan dan dunia industri,” tegasnya.
Melalui program tersebut, ketika sudah selesai menempuh pendidikan maka bisa langsung terserap di dunia kerja. Akan tetapi, jika tidak terserap, maka Pemda melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB akan memberikan bantuan peralatan untuk mengembangan kembali kemampuan yang sudah dimiliki. “Nanti dunia industri itu ada kemampuan untuk menyerap tenaga kerja. Kalau tidak diserap kita siapkan program manajemen wirausaha dan memberikan bantuan peralatan,” ungkap Gde.
Tahun 2022 ini, pihaknya juga sudah menyiapkan alokasi anggaran baik melalui APBN dan APBD untuk menurunkan angka pengangguran di NTB. “Nah tahun 2022 ini sudah kita siapkan anggaran baik di APBD maupun di APBN,” pungkasnya. (azm)