Lombok Barat (Inside Lombok) – Seorang warga kota Medan, Sumatera Utara bernama Yoel Salim (29) dilaporkan terseret ombak di pantai Kerandangan II, Desa Senggigi, Sabtu (15/01) malam sekitar pukul 22.40 Wita.
Kapolsek Batulayar, Kompol Priyo Suhartono menuturkan tim piket SPKT menerima laporan terkait orang hilang di pantai Kerandangan II tersebut sekitar pukul 00.40 Wita. Setelah itu timnya langsung turun ke lokasi kejadian bersama saudara korban, kemudian berpencar di sekitar lokasi kejadian untuk mencari korban.
Berdasarkan keterangan yang diterima pihaknya dari saudara korban, William Salim bersama korban dan dan rekannya bernama Tomi, menuju pantai Kerandangan sekitar pukul 22.00 Wita. Dari salah satu hotel tempat mereka menginap di Mataram.
“Wiliam dan Tomi kemudian diajak Yoel untuk menenggak minuman beralkohol di salah satu berugak di pinggir pantai,” tutur Priyo, Minggu (16/01/2022). Setelah sekitar 40 menit berlalu, sekitar pukul 22.40 Wita korban pun menyebut dirinya sedang sakit perut dan hendak buang air besar dan beranjak ke arah Utara dari berugak.
Namun, hingga pukul 23.00 Wita, korban tidak juga kembali. Sehingga mereka mencoba menghubungi nomor telepon korban yang masih aktif. Tetapi tidak ada jawaban. Lalu mereka berdua mencoba mencari korban hingga ke pinggir pantai, dan meminta bantuan pada mahasiswa yang sedang kemah di sekitar pantai.
“Setelah 10 menit mencari, salah satu anggota rombongan mahasiswa yang membantu pencarian, melihat cahaya senter hp di tepi laut,” jelas Priyo. Akhirnya kerabat korban memeriksa HP tersebut, dan adik korban pun membenarkan bahwa HP merk IPhone tersebut milik kakaknya.
“Korban diperkirakan terseret ombak saat akan buang air besar, kemungkinan korban nekat buang air besar di laut karena dalam keadaan mabuk,” bebernya. Dari keterangan saksi, pada saat kejadian ombak di sekitar lokasi memang sedang tinggi.
Bahkan hingga hari ini ombak yang masih cukup tinggi diakui cukup menghambat pencarian. Pihaknya pun sudah mengabarkan peristiwa itu kepada keluarga korban yang berada di Medan.
Kepala Kantor SAR Mataram, Nanang Sigit PH menyebut setelah menerima laporan, pihaknya sejak pagi langsung menerjunkan tim rescue. Untuk melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, menggunakan perahu karet bermesin.
Hingga sore tadi, Tim SAR gabungan bersama unsur TNI-Polri, Tagana dan warga setempat dilaporkan belum berhasil menemukan korban. (yud)