Lombok Tengah (Inside Lombok) – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) merespon ancaman CEO Dorna Sport, Carmelo Ezpeleta yang akan membatalkan sepihak ajang balap MotoGP kalau tuan rumah penyelenggaraan tetap memberlakukan aturan wajib karantina 14 hari. Head Of Marketing MGPA, Aji Aditra, Selasa (18/1/2022) mengatakan, pihaknya sebagai penanggung jawab event dipastikan akan mematuhi aturan yang berlaku di Indonesia terkait dengan waktu karantina ini.
“Kami sebagai penyelenggara event pasti akan selalu tunduk terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia. Jadi semua pasti kami berlakukan sama,” katanya. Hingga saat ini, pemerintah Indonesia masih menerapkan aturan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri. Namun, bedanya adalah Indonesia memberlakukan tujuh hari.
Di sisi lain, pihaknya juga optimis kalau event balap dunia MotoGP akan tetap digelar di Sirkuit Mandalika pada bulan Maret mendatang. Karena event tersebut sudah dinanti-nanti masyarakat Indonesia.
Karenanya, MGPA akan menyiapkan sejumlah upaya maupun mitigasi, di antaranya adalah sistem semua pembalap tidak berinteraksi dengan yang di luar arena. “Jadi kami optimis event MotoGP akan digelar di Mandalika,” ujar Aji.
Selain itu, pelaku perjalanan luar negeri khususnya pembalap maupun kru MotoGP yang akan datang ke Mandalika juga tentunya akan diminta hasil PCR yang dilakukan dua jam sebelum keberangkatan. Ketika tiba di Mandalika, mereka juga akan dites PCR kembali.
“Setelah itu baru tim dan pembalap bisa beraktivitas setelah dinyatakan negatif Covid-19. Dan kami juga akan minta keterangan vaksin dua kali,” katanya. (irs)